Logo

Pancaroba, BMKG Ingatkan Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

Reporter:

Rabu, 05 October 2022 23:00 UTC

Pancaroba, BMKG Ingatkan Bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur

Ilustrasi

JATIMNET.COM, Sidoarjo  - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi. Ini seiring dengan masuknya pancaroba dari musim kemarau ke hujan.

Berdasarkan prakiraan musim yang dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Jawa Timur, sebagian wilayah Jawa Timur mengalami pancaroba pada awal Oktober ini. “Sebagian wilayah lagi telah memasuki awal musim hujan,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan dikutip dari situs berita Antara, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca JugaWilayah Madiun Berpotensi Hujan Angin, BPBD Ingatkan Kewaspadaan

Dengan kondisi seperti itu potensi hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga petir disertai petir dan angin kencang semakin tinggi. “Kondisi tersebut memengaruhi pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang semakin intens dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es,” ujar dia.

Cuaca ekstrem itu dipengaruhi suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang masih hangat dengan anomali antara +1.0 hingga +3.0 derajat Celcius. Dengan demikian, pasokan uap air semakin banyak di atmosfer.

Adapun wilayah yang berpotensi terjadi suaca ekstrem, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten dan Kota Mojokerto. Selain itu, Jombang, Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten dan Kota Kediri.

Baca Juga : Khofifah Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Buruk hingga Pertengahan Maret

Tidak hanya itu, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupatan dan Kota Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.

Oleh karena itu, Taufiq mengimbau kepada warga di kabupaten/kota tersebut meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Upaya yan dilakukan seperti membersihkan saluran irigasi atau sungai-sungai, memangkas pohon yang lapuk, menertibkan baliho semi permanen.

“Serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencanag, pohon tumbang, dan tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi di Jawa Timur,” katanya.