Sabtu, 04 October 2025 05:56 UTC
Camat Cerme, Umar Hasyim (memakai topi hitam) menikmati suasana lapangan olahraga Desa Cerme Kidul disulap menjadi taman bonsai yang asri dan indah. Foto: Agus Salim.
JATIMNET.COM, Gresik – Ratusan tanaman bonsai berbagai jenis memikat perhatian warga dalam pameran Sambung Rasa Bonsai Grumbul 2025.
Acara digelar di halaman olahraga Balai Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, merupakan ajang jemur bonsai sekaligus bagian dari rangkaian tradisi sedekah bumi desa setempat.
Acara dibuka Camat Cerme, Umar Hasyim pada Jumat petang itu berlangsung hingga Minggu, 5 Oktober 2025 mendatang. Selain pecinta bonsai lokal, pameran juga menghadirkan peserta dari luar Gresik.
BACA: Dari Iseng di Halaman Rumah, Petani Hidroponik Jombang Raup Rp8 Juta per Bulan
Ketua Panitia, Danu Rajek, menyebutkan kegiatan ini bertujuan mengenalkan seni bonsai sekaligus mendorong perputaran ekonomi warga.
“Total ada 168 pohon dengan jenis beragam. Bahkan tanaman liar seperti ileng-ileng yang biasanya dianggap hama tambak, bisa menjadi bonsai bernilai tinggi bila disentuh seniman,” ujarnya, Sabtu 4 Oktober 2025.
Kepala Desa Cerme Kidul, Wahyudi Purnama, mengaku kagum melihat transformasi tanaman sederhana menjadi karya seni bernilai mahal, bahkan tanaman liar menjadi bernilai indah.
Bahkan ia menjatuhkan pilihan pada bonsai ileng-ileng sebagai favorit. “Kami mendukung penuh acara ini. Semoga ke depan bisa digelar lebih besar, bahkan berskala nasional,” harapnya.
BACA: Tangis Haru Iringi Pemakaman Naufal Sang Atlet Gimnastik Kebanggan Indonesia
Sementara itu, Camat Cerme Umar Hasyim memilih bonsai Santigi karya peserta Reza Pahlevi dari S6 Bonsai sebagai favoritnya. Sebab bentuk tanaman bonsai itu menurutnya sangat indah.
Umar berharap, pameran ini berkelanjutan dan mampu menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat Cerme. Sebab tidak hanya bonsai saja, peralatannya pun bisa dijual.
Apresiasi juga datang dari tokoh bonsai Gresik, Purwanto, yang akrab disapa “Bapak Bonsai Gresik” menilai kegiatan semacam ini penting untuk menjaga semangat komunitas.
BACA: Pemkab Gresik Janji Maksimalkan Serapan Tenaga Kerja Lokal termasuk di KEK JIIPE
"Tidak hanya silaturohmi, menjaga semangat komunitas sekaligus mengangkat citra bonsai Gresik di kancah lebih luas, ini harapan kita," tukas Purwanto.
Sebagai catatan, jemur bonsai diinisiasi oleh Komunitas Grumbul dan diikuti 168 tanaman bonsai berbagai jenis. Bahkan Ileng-ileng yang dianggap sebagai tanaman hama pun menjadi bonsai bernilai tinggi.
Acara juga menjadi roda penggerak ekonomi rakyat setempat. Sebab komunitas Grumbul menyediakan atau penjual pohon, pot, pupuk dan kebutuhan bonsai lainnya.