Logo

Tahun Politik, Konsumsi Tekstil dan Mamin Melonjak

Reporter:

Kamis, 27 December 2018 02:21 UTC

Tahun Politik, Konsumsi Tekstil dan Mamin Melonjak

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Foto: Biro Humas Kementerian Perindustrian

JATIMNET.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian memroyeksikan sejumlah sektor industri manufaktur akan mengalami kenaikan pertumbuhan karena dipengaruhi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019.

Beberapa investor, bahkan tetap yakin menanamkan modalnya karena melihat kondisi politik dan ekonomi di Indonesia yang dinilai tetap stabil menjelang tahun politik.

“Kami punya pengalaman sebelum dan pasca-reformasi. Khusus dalam 20 tahun ini, kami sudah empat kali Pemilu dan hampir setiap dua tahun ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Seluruhnya berjalan lancar dan demokratis,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu 26 Desember 2018.

BACA JUGA: Menperin Targetkan Indonesia 10 Besar Perekonomian Dunia 2030

Menperin meyakini pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar serentak pada 17 April 2019, juga akan berjalan aman dan damai sehingga mendukung roda perekonomian guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Kita harus lebih optimistis, termasuk para pelaku industri, supaya bisa mengambil peluang,” tegasnya. Airlangga menyebutkan, salah satu katalis kuat yang mampu mendongkrak pertumbuhan industri tahun depan, adalah melonjaknya konsumsi makanan dan minuman (mamin) serta tekstil dan produk tekstil (TPT).

BACA JUGA: Kemenperin Perkuat Sektor Riil Antisipasi Krisis Ekonomi Turki

“Komoditas itu yang umumnya banyak dibutuhkan saat musim kampanye,” ujarnya. Kemenperin mencatat, pada momentum Pemilu tahun 2014, industri pengolahan naik menjadi 5,61 persen dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,45 persen.

Adapun sektor yang menopang lonjakan tersebut, antara lain industri mamin, industri TPT, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki. “Kondisi perekonomian sekarang memang sudah jauh berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2000-an. Artinya, ada realita norma baru," katanya.