Logo

Menperin Targetkan Indonesia 10 Besar Perekonomian Dunia 2030

Reporter:

Sabtu, 22 December 2018 03:30 UTC

Menperin Targetkan Indonesia 10 Besar Perekonomian Dunia 2030

no image available

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menargetkan Indonesia masuk ke jajaran 10 negara dengan perekonomian terbesar dunia pada tahun 2030. Target itu bisa terwujud salah satunya dengan menyiapkan ekosistem industri di Indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0.

"Melalui Indie 4.0, ekosistem industri di Indonesia dapat semakin siap menghadapi era revolusi industri 4.0," kata Airlangga melalui siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Sabtu 22 Desember 2018.

Menperin mengatakan pihaknya berencana membangun innovation center pada tahun depan. "Konsepnya sama seperti Digital Capability Center di Singapura," katanya. Tujuannya untuk membantu perusahaan memenuhi kebutuhan dari transformasi teknologi di tiap tahap perjalanan digital mereka.

BACA JUGA: Sebagian Industri di Indonesia Aplikasikan Kecerdasan Buatan

Di pusat inovasi tersebut, kata Airlangga, perusahaan disajikan contoh nyata dari perusahaan lain yang sudah mengadopsi teknologi terbaru. Sembari menunggu pembangunan ini, Kemenperin memaksimalkan lembaga atau badan riset yang sudah ada terlebih dahulu. “Misalnya, Balai Besar Industri Agro di Bogor atau Balai Besar Industri Logam dan Mesin di Bandung, yang kami miliki,” terangnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur Antara menyampaikan, salah satu program prioritas Kemenperin tahun depan adalah melaksanakan dan mengembangkan Indi 4.0.

“Saat ini sudah dirancang berbagai indikator yang akan menjadi penilaian, termasuk aspek sumber daya manusia, teknologi dan secara organisasi,” tuturnya. Ngakan menambahkan, asesor yang terlibat dalam penilaian nanti berasal dari Kemenperin dan lembaga independen.

Apabila sudah diketahui tingkat kesiapan tiap perusahaan, para asesor dapat memberikan masukan. “Sejauh ini kami sudah melatih sekitar 40 orang sebagai asesor yang sudah dan akan terjun ke industri,” ujarnya. Penilaian ini tidak terbatas pada perusahaan skala besar saja, tetapi juga IKM.