Logo
Kemenperin segera luncurkan Indi 4.0

Sebagian Industri di Indonesia Aplikasikan Kecerdasan Buatan

Reporter:

Sabtu, 22 December 2018 01:49 UTC

Sebagian Industri di Indonesia Aplikasikan Kecerdasan Buatan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta. Foto: Biro Humas Kementerian Perindustrian

JATIMNET.COM, Jakarta - Kementerian Perindustrian sedang merumuskan indikator penilaian untuk mengukur tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0 atau disebut Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (Indi 4.0).

Metode penilaian akan diluncurkan pada tahun 2019. “Dalam indeks tersebut masing-masing industri melakukan penilaian mandiri terhadap kemampuan mereka di bidang-bidang terkait revolusi industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Sabtu 22 Desember 2018.

Menurut Menperin, penilaian tersebut menjadi loncatan besar yang perlu dimanfaatkan para pelaku industri di tengah perkembangan teknologi digital. Apabila dapat melewati penilaian Indi 4.0, kara Airlangga, mereka dianggap sudah memiliki daya saing tinggi. Selain mampu meningkatkan produksi di tingkat nasional, juga dapat memenuhi kebutuhan pasar ekspor.

“Progam self-check semacam ini, kami adopsi dari McKinsey. Ini juga telah dipakai di Singapura dan di-launching tahun ini, sementara kami akan luncurkan pada tahun depan,” jelasnya. Beberapa hal yang menjadi indikator penilaian dalam Indi 4.0 ini antara lain sisi manajerial, pabrik, dan aplikasi internet of things (IoT).

BACA JUGA: Kemenperin Fasilitasi Pembangunan Politeknik di Kawasan Industri

Airlangga meyakini pengembangan alat ukur ini akan menjadikan industri lebih kompetitif. “Kami terus mendorong industri menerapkan teknologi terbaru. Pemerintah juga semakin gencar mengupayakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam menyongsong era industri 4.0,” imbuhnya,

Beberapa perusahaan yang sudah menjadi percontohan dalam implementasi industri 4.0, di antaranya PT Schneider Electric Manufacturing di sektor industri elektronika, PT Chandra Asri Petrochemical di industri kimia, PT Mayora Indah Tbk di industri makanan dan minuman, Sritex di industri tekstil dan pakaian, serta PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di industri otomotif.

“Di beberapa industri tersebut sudah diaplikasikan artificial intelligent (AI) dan digitalisasi,” ungkapnya.

Kepada perusahaan-perusahaan yang menjadi kampiun industri 4.0 di sektornya, Kemenperin akan memfasilitasi pelatihan-pelatihan untuk kelas manajer dalam bentuk seminar, lokakarya dan kunjungan pabrik.

“Upaya strategis itu untuk mendorong terciptanya lighthouse industry sehingga dapat mengajak manufaktur lain melihat manfaat positif dari penerapan industri 4.0,” tandasnya.