Logo

Kemenperin Fasilitasi Pembangunan Politeknik di Kawasan Industri

Reporter:

Selasa, 18 December 2018 05:52 UTC

Kemenperin Fasilitasi Pembangunan Politeknik di Kawasan Industri

no image available

JATIMNET.COM, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pihaknya bertekad memfasilitasi pembangunan politeknik di kawasan industri.

Menurut Airlangga, upaya ini untuk memudahkan perusahaan mendapatkan tenaga kerja kompeten sesuai kebutuhan zaman sekarang, terutama dengan adanya perkembangan teknologi industri 4.0.

“Kami telah memfasilitasi pembangunan Politeknik Industri Logam di Morowali dan Politeknik Industri Kimia di Cilegon,” katanya dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com.

Langkah membangun kualitas sumber daya manusia ini sejalan dengan implementasi Making Indonesia 4.0 serta program prioritas pemerintah pada tahun depan yang akan melaksanakan secara masif kegiatan pendidikan dan pelatihan vokasi.

BACA JUGA: Pembangunan 18 Kawasan Industri Luar Jawa Dikebut 2019

Seperti diberitakan Kementerian Perindustrian menargetkan pembangunan 18 kawasan industri luar jawa selesai 2019 mendatang. Dari 18 kawasan industri tersebut, 8 diantaranya dalam tahap kontruksi dan 10 masih tahap perencanaa.  

Airlangga mengatakan pembangunan kawasan industri diyakini dapat meningkatkan nilai investasi di Indonesia. “Bahkan, dengan berdirinya pabrik akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. Ini salah satu bukti dari multiplier effect aktivitas industrialisasi,” terangnya.

Hingga November 2018, realisasi investasi sektor industri mencapai Rp70,8 triliun atau 27,72 persen dari seluruh penanaman modal di Indonesia. Sementara, pada semester I-2018, jumlah tenaga kerja di sektor industri sudah memebus angka 17,92 juta orang.

“Pada era pemerintahan Bapak Jokowi, di klaster Cilegon, sudah ada beberapa tambahan investasi. Misalnya, Posco dan Krakatau Steel sebesar USD3 miliar dan beberapa minggu lalu Lotte melakukan ground breaking senilai USD3,5 miliar." katanya.

Ini diharapkan dapat memberikan efek kepercayaan diri kepada investor lain karena dilakukan menjelang tahun politik. Artinya, investor tidak perlu lagi menunggu, bahwa kondisi ekonomi dan politik Indonesia dinilai stabil.