Logo

Musim Hujan, Sungai Bengawan Surut

Reporter:

Selasa, 01 January 2019 03:49 UTC

Musim Hujan, Sungai Bengawan Surut

Foto Sungai Bengawan Solo di masa lampau. Foto: Tropenmuseum

JATIMNET.COM, Bojonegoro –Hujan sudah sebulan terakhir mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk kasawasan hulu hingga hilir Sungai bengawaan Solo. Meski demikian, kondisi Sungai Bengawan Solo masih aman di bawah siaga banjir, bahkan cenderung surut drastis sejak beberapa hari terakhir.

Sungai ini di Jawa Timur melintasi wilayah Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. "Bengawan Solo di hulu, Jawa Tengah, airnya juga surut drastis, sehingga kondisi Bengawan Solo dari hulu sampai hilir sekarang aman di bawah siaga banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Nadif Ulfia di Bojonegoro, Selasa 1 Januari 2019.

Data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan, ketinggian air Bengawan Solo di Karang Nongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota 21,20 meter, pukul 06.00 WIB.

BACA JUGA: 2019 Shio Babi, Usaha Ini Yang Cocok Dikembangkan

Ketinggian air Bengawan Solo di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro 5,25 meter (siaga I- 13,00 meter), Babat, Laren, Karang Geneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 4, 85 meter, 0, 66 meter, 0, 78 meter, - 1, 22 meter.

Seorang warga Desa Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Budi menjelaskan kondisi ketinggian air Bengawan Solo yang sekarang surut drastis, tidak sebagaimana biasanya.

Padahal, menurut dia, kebiasaan selama ini ketinggian air Bengawan Solo selama Desember tidak hanya tinggi, bahkan sering meluap dan menyebabkan banjir.

"Selama Desember 2018 ketinggian air Bengawan Solo tidak tinggi, bahkan sekarang surut drastis," ucap Budi yang rumahnya di tepian Bengawan Solo itu.

Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, mengatakan tidak bisa memastikan banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi merupakan banjir biasa, sedang atau banjir besar.

"Kalau BPBD disuruh memprediksi banjir yang terjadi juga waktunya, ya tidak bisa," ujarnya.

BACA JUGA: Tim SAR Cari Puluhan Korban Longsor Di Sukabumi

Namun, menurut dia, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, puncak curah hujan tinggi akan terjadi pada dasarian II Januari sampai Februari.

"Kalau saja terjadi banjir ya kemungkinan saat puncak curah hujan tinggi," ucapnya.

Dari data BMKG Karangploso, Malang, menyebutkan curah hujan yang terjadi selama Januari berkisar 201-300, 301-400 milimeter, dan pada Februari berkisar 201-300-301- 400, dan 401-500 milimeter.

"Kalau terjadi banjir luapan Bengawan Solo BPBD sudah menyediakan berbagai kebutuhan, mulai dapur umum, tenda pengungsian, tenda pengungsi, perahu karet, termasuk sembako," katanya menambahkan.(ant)