Logo

Hotel dan Homestay di Bromo Naik Dua Kali Lipat

Reporter:,Editor:

Senin, 31 December 2018 06:34 UTC

Hotel dan <em>Homestay</em> di Bromo Naik Dua Kali Lipat

Panorama Gunung Bromo dilihat dari lautan pasir. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Tarif homestay dan hotel di kawasan wisata Bromo, Kecamatan Sukapura pada malam pergantian tahun baru 2019 naik dua kali lipat. Dari biasanya Rp 250-300 ribu per kamar untuk homestay naik menjadi Rp 400-500 ribu per kamar pada malam tahun baru.

“Saat ini rata-rata harga sewa kamar sudah naik dua kali lipat, paling murah Rp 500 ribu dan paling mahal ada yang sampai Rp 7 juta,” kata Ketua Persatuan Hotel Dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin, Senin 31 Desember 2018.

BACA JUGA: Tantangan Menuju Puncak Tembok Raksasa Seruni Point

Menurut Digdoyo, saat ini harga sewa kamar hotel termurah sekitar Rp 500 ribu dari sebelumnya Rp 300 ribu. Selain hotel kenaikan tarif sewa kamar, juga terjadi pada homestay atau penginapan yang ada di kawasan obyek wisata Gunung Bromo. Yakni sekitar Rp 400 ribu dari sebelumnya Rp 250 ribu.

BACA JUGA: H-2 Libur Tahun Baru 2019, Pengunjung Bromo Mulai Ramai

“Jadi di high season ini, jumlah kunjungan wisatawan sudah sampai puncaknya. Makanya beberapa hotel menaikkan tarifnya,”katanya.

Dikatakan Digdoyo, jika tahun ini tak 100 persen hotel di kawasan ini terisi wisatawan. Penyebabnya banyak wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo langsung pulang usai melihat matahari terbit.

“Kalo tahun ini memang tingkat kunjungan wisatawan tidak sebagus kemarin, karena banyak objek wisata di tempat lainnya, yang memberikan hiburan saat pergantian malam tahun baru,” ujarnya.

BACA JUGA: Jelang Nataru, Kamar Hotel Di Bromo Hampir Penuh

Pria yang akrab disapa pak Yoyok itu menyebut, jumlah hotel di kawasan objek wisata Gunung Bromo Tengger, ada sekitar 14 hotel dengan kapasitas kamar 528 kamar yang mampu menampung sekitar 1.200 orang. Ada juga homestay atau penginapan, yang jumlah mencapai 71 unit.