Logo
Banjir juga Rendam Tanaman Padi

BPBD Bojonegoro Hitung Kerugian Dampak Banjir

Reporter:

Sabtu, 29 December 2018 05:57 UTC

BPBD Bojonegoro Hitung Kerugian Dampak Banjir

Tanaman padi di sejumlah daerah di Bojonegoro terancam gagal panen lantaran terendam banjir. Foto: Dok.

JATIMNET.COM, Bojonegoro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro terus menghitung dampak kerugian banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo dan Kepohbaru, yang menyebabkan tanaman padi terendam air.

Banjir bandang yang menerjang Desa Mejuwet, Karangdinoyo, Tologagung, Kecamatan Sumberrejo menyebabkan 413 hektare tanaman padi dengan usia 40 hari terendam air pada Jumat 28 Desember 2018 lalu.

“BPBD menurunkan tim untuk menghitung kerugian dalam banjir bandang, akibat luapan Kali Gendong,” kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia di Bojonegoro, Sabtu 29 desember 2018.

BACA JUGA: Pasca Banjir Pacitan, Pembersihan Sisa Lumpur Masih Dilakukan

Dalam peristiwa itu, banjir juga merendam jalan poros kecamatan sekitar 30 sentimeter, selain persawahan dan puluhan pemukiman warga. Meski demikian, banjir tidak sampai memasuki rumah warga dan hanya ada di sekitarnya.

Sejauh ini BPBD sudah mengimbau kepada warga di daerahnya untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman potensi bencana yang disebabkan curah hujan tinggi selama Desember.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, bahwa puncak curah hujan di daerah itu yang berpotensi menimbulkan banjir akan terjadi pada dasarian II Januari sampai Februari.

BACA JUGA: Banjir Bandang Terjang Probolinggo, Dua Korban Meninggal

Sementara itu, Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro menambahkan bahwa banjir parah juga terjadi di Karangdinoyo, Kecamatan Sumberrejo hingga merendam padi.

Adapun Kepala Desa Pucangarum, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Sanawi menjelaskan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) di desanya telah bekerja untuk meninggikan tanggul kritis Sungai Cangkring di sejumlah lokasi sejak sehari lalu.

Peninggian tanggul ini sebagai upaya mengamankan tanaman padi sekitar 350 hektare di desanya yang dalam satu bulan ke depan akan panen. "Petani takut Sungai Cangkring juga meluap karena curah hujan mulai tinggi," ucapnya. (ant)