Logo

Olah TKP Kapal Terbakar di Perairan Paiton, Dugaan Awal Berasal Dari Selang Pembakaran

Reporter:,Editor:

Kamis, 14 July 2022 10:20 UTC

Olah TKP Kapal Terbakar di Perairan Paiton, Dugaan Awal Berasal Dari Selang Pembakaran

Kebakaran. Kasatpolairud mengecek lokasi awal KM Lautan Papua Indah berlayar. Foto : Zulkiflie.

JATIMNET.COM, Probolinggo - Satpolairud Polres Probolinggo melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Peristiwa), di bangkai kapal pencari ikan KM Lautan Papua Indah yang terbakar di perairan laut Paiton, pada Selasa 12 Juli 2022 kemarin.

Kepada wartawan, Kasat Polairud Kota Probolinggo, AKP Slamet Suprayitno mengatakan, olah TKP dilakukan guna mencari penyebab pasti, kronologi terjadinya kapal yang diketahui milik PT Wogikel Papua Jaya itu. 

"Pasca kejadian, bangkai kapal langsung diderek ke Pelabuhan Perikanan Pantai, Mayangan. Itu agar tidak mengganggu kapal lainnya yang tengah berlayar,"ujar Slamet, Kamis 14 Juli 2022.

Slamet menjelaskan, olah TKP digelar di Pelabuhan Perikanan Pantai, Mayangan lantaran awal kapal berlayar sampai akhirnya terbakar, diketahui berangkat dari Pelabuhan PPP setempat. 

Baca Juga: Ini Jumlah Kapal Tenggelam di Masalembu

"Hasil pemeriksaan sementara, menurut keterangan kepala kamar mesin, percikan api awalnya berasal dari  selang pembakaran. Setelahnya baru merembet kebagian lainnya,"terang Slamet. 

Lanjut Slamet, pihaknya masih terus mengembangkan upaya penyelidikan atas terbakarnya KM Lautan Indah Papua. Meski tak sampai menimbulkan korban jiwa, namun hasil olah TKP dinilai penting, agar kedepan tidak terjadi lagi peristiwa yang sama.

Slamet menyampaikan, dalam proses evakuasi kapal pasca terbakar, berlangsung cukup sulit. Butuh waktu sekitar 12 jam, agar bangkai kapal bisa dibawa ke Pelabuhan PPP Mayangan.

Baca Juga: Kapal Pencari Ikan Berpenumpang 25 ABK Terbakar di Perairan Laut Paiton Probolinggo

"Kondisi kapal yang sudah setengah tenggelam, itu yang menjadi kendala proses evakuasi karena berat. Sehingga dibutuhkan dua kapal 'King Fiser' , untuk bisa mendereknya,"tutur Slamet. 

Slamet menambahkan, pihaknya mengimbau Para ABK dan Nahkoda Kapal Balai, agar memperhatikan kondisi kapal terlebih dahulu, sebelum berlayar. Itu agar peristiwa yang sama, tak lagi terjadi di kemudian hari.

"Apalagi di saat kondisi cuaca buruk, cek dulu keamanannya dan perlengkapan keselamatannya, apakah sudah tersedia atau tidak," Slamet memungkasi.