Sabtu, 13 June 2020 12:00 UTC
Logo OJK
JATIMNET.COM, Surabaya – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Jawa Timur memastikan bank masih memiliki ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi kredit atau pembiayaan bagi bank syariah.
Data yang dirilis per April 2020 misalnya, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) bank yang berkantor pusat di Jatim tercatat sebesar 23,24 persen dengan likuiditas yang memadai. Ini tercermin pada rasio Aktiva Lancar/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,03 persen yang jauh di atas threshold atau ambang batas.
"Angka tersebut menunjukkan bahwa bank memiliki ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi kredit atau pembiayaan bagi bank syariah guna mendukung upaya pemulihan ekonomi masyarakat pada periode new normal sejak pandemi Covid-19," ujar Kepala OJK Kantor Regional Jatim Bambang Mukti Riyadi saat menggelar silaturahmi forum halal bil halal 1441 H Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD), Sabtu 12 Juni 2020.
BACA JUGA: OJK Minta Debitur Tak Terdampak Covid Tetap Bayar Angsuran
Meski demikian, Bambang tetap mengingatkan anggota BMPD agar tetap mengutamakan etika profesionalitas bank dalam melaksanakan kegiatan operasional dan pemasaran produk perbankan. Pimpinan bank dan seluruh jajaran wajib menjunjung tinggi integritas dan menjauhkan diri dari perilaku hoaks.
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya Eko Purwanto mengatakan stabilitas industri jasa keuangan khususnya perbankan terutama pada era tatanan hidup baru ini sangat strategis sebagai jantung perekonomian. Mengingat peran Jatim sebagai penyokong ekonomi juga memiliki peran sangat strategis.
BACA JUGA: Kinerja Industri Jasa Keuangan Jatim Tumbuh Positif Tahun 2018
"Jatim memiliki peran sangat strategis dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional sebagaimana telah dicanangkan oleh pemerintah," kata Eko.
Sementara itu, Anggota Komisi XI DPR-RI Indah Kurnia mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi memberikan dukungan kepada perbankan Jatim agar mampu menopang gerak roda perekonomian.
Karenanya, ia mengimbau agar kepercayaan di antara pelaku industri perbankan tetap terjaga. "Secara bertahap diharapkan segera terjadi proses pemulihan aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat dengan tetap mengutamakan pola hidup sehat, menerapkan protokol Covid-19, dan physical distancing sesuai anjuran pemerintah," kata Indah.
