Kinerja Industri Jasa Keuangan Jatim Tumbuh Positif Tahun 2018

Khoirotul Lathifiyah

Kamis, 31 Januari 2019 - 11:21

kinerja-industri-jasa-keuangan-jatim-tumbuh-positif-tahun-2018

Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono. Foto: IST

JATIMNET.COM, Surabaya – Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono menyatakan bahwa industri jasa keuangan di Jawa Timur menunjukan kinerja positif sepanjang tahun 2018.

“Kinerja ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang membaik di Jatim,” katanya dalam keterangan resmi pasca Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIK) di Hotel JW Marriott, Kamis 31 Januari 2019.

Saat ini total aset dari 415 bank yang beroperasi di Jatim meningkat 7,9 persen, sementara dana yang dihimpun naik 8,5 persen dan penyaluran kredit meningkat 10,4 persen.

BACA JUGA: Jurus OJK Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Begitu juga dengan pasar modal Jatim juga menunjukkan kinerja positif yang tercermin pada peningkatan jumlah investor saham sebesar 37,4 persen dan peningkatan investor reksa dana sebesar 73,5 persen,” tambahnya.

Kinerja positif juga ditunjukkan industri keuangan non bank di Jatim. Pertumbuhan pendapatan premi asuransi jiwa dan asuransi umum masing-masing sebesar 33,7 persen dan 23,1 persen, serta pertumbuhan piutang perusahaan pembiayaan sebesar 8,8 persen.

“Kami juga sudah melakukan upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di melalui fungsi edukasi dan perlindungan konsumen, serta optimalisasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” urainya.

Edukasi kepada masyarakat dilaksanakan melalui 214 kegiatan sosialisasi serta penerbitan Buku Pintar Keuangan Syariah yang disusun bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim.

Ada beberapa langkah yang telah dilakukan OJK Regional 4 Jawa Timur untuk melindungi nasabah. Diantaranya menjalankan fungsi perlindungan konsumen melalui penanganan pengaduan nasabah, menertibkan usaha pergadaian swasta yang belum terdaftar dan berizin di OJK, serta optimalisasi Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Jatim dalam merespon maraknya penawaran investasi ilegal.

BACA JUGA: OJK Perkirakan Penyelenggara Tekfin Salurkan Rp 20 Triliun

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Nurhaida menyampaikan bahwa OJK akan terus memfasilitasi dan memberikan kemudahan dalam mendukung sektor prioritas pemerintah.

“Kami memiliki inisiatif yang difokuskan untuk memperbesar peran alternatif jangka menenang dan panjang baik swasta maupun pemerintah, mendorong industri jasa keuangan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan sektor prioritas seperti industri ekspor, substitusi impor, pariwisata maupun sektor perumahan, dan industri pengolahan,” jelasnya.

Tiga fokus OJK lainnya menyediakan akses keuangan bagi UMKM dan masyarakat kecil di daerah terpencil yang belum terlayani lembaga keuangan formal, mendorong inovasi industri jasa keuangan menghadapi revolusi industri 4.0, dan terakhir memanfaatkan teknologi dalam proses kerja OJK dalam pengawasan lembaga jasa keuangan berbasis teknologi.  

Baca Juga