Rabu, 15 June 2022 03:40 UTC
Gedung unit reaksi cepat Bina Marga DPUTR Gresik di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kebomas, Gresik. Foto: Agus Salim
JATIMNET.COM, Gresik - Pipa sambungan air di gedung Unit Reaksi Cepat (URC) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik diputus akibat nunggak tagihan tujuh bulan.
Gedung yang mayoritas difungsikan oleh pekerja penanganan jalan rusak di berada di Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kebomas disegel atau diputus Perusahaan Daerah (Perumda) Giri Tirta Gresik, air pun mampat.
Pemutusan sambungan air ini dilatar belakangi karena pihak Dinas PUTR menunggak pembayaran tagihan selama tujuh bulan pemakaian air PDAM dengan total tagihan mencapai Rp28 juta lebih.
Akibatnya, pegawai di gudang URC DPUTR kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk keperluan sehari-hari, mereka terpaksa harus numpang mandi di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
Baca Juga: Pelanggan Bertambah, Perumda Giri Tirta Gresik Tambah Suplai Air
“Sejak hari raya sambungan PDAM di gudang URC diputus PDAM karena nunggak tagihan, sementara pekerja beli galon dan numpang mandi di SPBU,” ungkap Beni, mandor pekerja URC DPUTR Gresik, Rabu 15 Juni 2022.
Dirinya tidak mengetahui berapa nominal tunggakan yang harus dibayar, ia hanya bisa berharap segera ada air bersih kembali tersedia, sebab pekerja sangat membutuhkan, apalagi setelah bekerja berpanas-panasan.
“Tagihannya kan harus dibayarkan dulu baru segel dibuka kembali, biasanya begitu, kalau sudah disegel begini biasanya nunggak lebih dari enam bulan,” jelas dia.
Sementara, Kepala Cabang Perumda Gresik Kota Nurwakhid, membenarkan jika pihaknya telah menyegel sambungan PDAM di gudang URC Bima DPUTR Gresik. Sebab pemakaian air tidak dibayar.
Baca Juga: Bank Dunia Bantu PDAM Giri Tirta Ceria Gresik Rp67 Miliar
Menurutnya, penyegelan sambungan PDAM tersebut dikarenakan tunggakan cukup besar, nominalnya mencapai Rp 28 juta. "Benar kami segel, tunggakannya RP.28 juta," katanya.
Sebelum penyegelan dilakukan, Kantor Cabang PDAM Kota Gresik telah melakukan beberapa tahapan, seperti pengiriman surat kuning agar tunggakan segera dibayar, namun, tunggakan tak kunjung dibayar.
Kemudian, tambah Nurwakhid kembali dikirimi surat kedua untuk permintaan agar tunggakan segera diselesaikan, lagi-lagi tidak dibayar, pihaknya langsung melapor ke pimpinan untuk minta izin penyegelan.
Kepala Dinas PUTR Gresik Achmad Hadi mengaku menyatakan akan segera menyelesaikan persoalan tersebut, pihaknya juga memiliki rencana normalisasi sambungan air.
“Rencananya kita akan normalisasi saluran airnya, sebab selama ini salurannya masih gabung jadi satu, tapi soal tunggakan itu pasti kita selesaikan,” ia memungkasi.
