Kamis, 17 December 2020 07:00 UTC
Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi saat menjelaskan mengenai evakuasi kinerja BPR/BPRS Semester II secara virtual.
JATIMNET.COM, Surabaya - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur mencatat kondisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) semester II 2020 yang cukup menggembirakan di tengah kondisi ekonomi sekarang.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 1 OJK Regional 4 Jawa Timur Triyoga Laksito mengatakan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 3,42 persen (yoy) pada semester II 2020. Sedangkan penyaluran kredit pertumbuhannya mencapai 2,22 persen (yoy).
Kondisi ini, kata dia, masih lebih rendah dari periode sama tahun lalu. "Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Triyoga dalam siaran persnya, Kamis 17 Desember 2020.
Data OJK Regional 4 Jawa Timur pada semester II 2019 pertumbuhan DPK mampu mencapai 10,81 persen (yoy), dan kredit tumbuh 9,50 persen (yoy).
BACA JUGA: OJK Jatim Sebut Dana Pihak Ketiga Triwulan III Tumbuh 8,7 Persen
Sementara untuk rasio Non Performing Loan (NPL), yakni kredit atau pembiayaan bermasalah sedikit meningkat. Rasio NPL BPR/BPRS pada semester II tahun 2020 tumbuh 9,45 persen (yoy). Lebih tinggi dari periode yang sama Tahun 2019 sebesar 8,13 persen menjadi.
"Kami berharap dengan adanya kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19, BPR/BPRS diharapkan dapat secara tepat mengidentifikasi kredit yang layak untuk diberikan restrukturisasi," tegasnya.
Triyoga melihat, sejumlah sektor yang masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19 diantaranya, kesehatan, makanan dan minuman, serta perdagangan berbasis teknologi informasi.
BACA JUGA: OJK KR IV Catat Program Restrukturisasi Capai 2,4 Debitur
"Kami juga optimisme terjadinya pemulihan ekonomi di sektor riil. Ini mulai juga terlihat dari adanya modifikasi pola pemasaran produk seperti pemasaran door to door dengan promosi yang menarik," tuturnya.
Kepala OJK Kantor Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 begitu terasa. Namun proses pemulihan ekonomi mulai terjadi pada semester II Tahun 2020.
"Setelah tingkat kepercayaan investor meningkat sejalan dengan bergeraknya kembali perekonomian pasca pelonggaran pembatasan sosial. Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan optimisme khususnya bagi industri BPR/BPRS untuk tetap dapat tumbuh dan berkinerja baik," kata dia.
