Kamis, 25 July 2019 11:37 UTC
Mobil Nissan. Foto: Unsplash
JATIMNET.COM, Surabaya – Pabrik otomotif raksasa asal Jepang, Nissan, mengumumkan akan memberhentikan 12.500 pekerjaan sebagai upaya memperbaiki keuangan mereka.
Nissan juga akan mengurangi kapasitas produksi dan jumlah model mobilnya, hingga 10 persen di akhir 2022, namun belum memberikan pengumuman tentang kapan pemberhentian akan dilakukan.
Perusahaan juga mengumumkan mengalami kerugian hingga 94,5 persen pada kuartal pertama tahun 2019.
Hasil terburuk Nissan dalam satu dekade terakhir.
BACA JUGA: Lima Mobil Baru di Gim Asphalt 9
Serikat pekerja berharap jika pabrik Nissan di Sunderland akan selamat dari pengurangan tenaga kerja itu.
Ini termasuk 4.800 pekerjaan yang telah hilang sejak Mei.
Sebelumnya, Nissan terus berupaya selamat di Amerika Serikat sebagai pasar kunci, dengan cara memberi banyak diskon untuk selamat dari persaingan.
Nissan juga melaporkan turunnya penjualan di Eropa, Asia dan Oceania, Amerika Latin, Timur Tengah dan Afrika.
BACA JUGA: Mobil Pertama Vietnam, VinFast, Mulai Didistribusikan
Dalam sebuah pernyataan, bos Nissan Hiroto Saikawa, mengatakan jika pengurangan tenaga kerja akan memberi porsi besar dalam penghematan yang sedang dilakukan.
Ia mengatakan jika perusahaannya mulai mengurangi produksi di seluruh dunia, dan berharap telah mengurangi 6.400 pekerjaan hingga akhir Maret 2020, dikutip dari Bbc.com, Kamis 25 Juli 2019.
Ia tidak menyebut spesifik tentang model mobil mana yang akan dihentikan, tapi menyebutkan sepertinya akan mengurangi produksi “mobil kompak dan Datsun”.
Pengurangan produk akan dilakukan pada model yang tidak menguntungkan, imbuh Saikawa.
BACA JUGA: Mobil Listriknya Terbakar, Tesla Perbarui Perangkat Lunak
Pabrik Nissan Sunderland menjadi lini yang menguntungkan, serta membuat mobil elektrik Leaf. Sebab, bagian dari strategi perusahaan yang luas adalah fokus pada mobil elektrik.