Logo

New Normal Dimulai, Pemasaran Garam Tradisional Pulih

Reporter:,Editor:

Sabtu, 13 June 2020 12:40 UTC

<em>New</em> <em>Normal </em>Dimulai, Pemasaran Garam Tradisional Pulih

GARAM PETANI. Petani garam dari Kelompok Kalibuntu Sejahtera 1, Desa Kalibuntu, Kec. Kraksaan, Kab. Probolinggo mengemas garam yang siap dijual, Sabtu, 13 Juni 2020. Foto: Zulkiflie

JATIMNET.COM, Probolinggo – Memasuki tatanan kehidupan normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19, perekonomian usaha tambak garam di Kabupaten Probolinggo mulai bergeliat.

Seperti yang dilakukan para petambak garam yang tergabung dalam kelompok Kalibuntu Sejahtera 1 di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan.

Ketua kelompok petani garam setempat, Suparyono, mengatakan produksi garam grasak atau garam kasar di kelompoknya sudah dimulai sejak awal Juni 2020.

Dari luas lahan tambak 12x50 meter persegi sudah menghasilkan produksi atau panen garam sekali dengan hasil mencapai 5 ton lebih.

BACA JUGA: Distribusi Garam Lumpuh akibat Corona, Petani Rugi Ratusan Juta

"Kalau produksinya mulai sejak Hari Raya (Idul Fitri) ketujuh dan sudah panen sekali, sekitar 5 ton dan 3 kuintal," kata Suparyono, Sabtu, 13 Juni 2020.

Menurut Suparyono, garam yang diproduksi sudah dikirimkan ke sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan bahkan Jawa Barat seperti Cirebon, Tuban, dan Rembang.

"Untuk pengiriman sudah bolak-balik sekitar 20 trek. Yang jauh seperti Cirebon sebanyak 11 ton, Tuban 10 ton, dan Rembang 10 ton," katanya.

TAMBAK GARAM. Tambak garam yang dikelola Kelompok Kalibuntu Sejahtera 1, Desa Kalibuntu, Kec. Kraksaan, Kab. Probolinggo, Sabtu, 13 Juni 2020. Foto: Zulkiflie

Meski saat ini masih pandemi Covid-19, menurutnya, harga jual garam di pasaran masih normal. Untuk garam hasil produksi baru dihargai Rp400 per kilogram dan garam lama (timbunan) Rp450 per kilogram.

Suparyono menyebut jika produksi garam akan terus meningkat seiring cuaca panas yang terjadi saat ini. "Produksi akan terus sampai memasuki musim penghujan nanti. Karena banyak tidaknya hasil produksi garam tergantung cuaca," ucapnya.

BACA JUGA: Pantai Utara Probolinggo Banjir Rob, Tambak Garam dan Ikan Gagal Panen

Seiring mulai datangnya permintaan garam dari berbagai daerah, pihaknya telah menyiapkan dua petak tambak garam yang siap panen sekitar lima hari ke depan.

Masing-masing petak berukuran sekitar 12x50 meter persegi dan telah mengawali produksinya semenjak dua hari yang lalu.

Sebelumnya, geliat perekonomian di sektor tambak garam Kabupaten Probolinggo sempat lumpuh akibat pandemi Covid-19. Konsumen, UMKM, atau industri yang selama ini menggunakan garam kasar untuk bahan baku produksi terpaksa menghentikan pesanan saat itu.

Namun seiring dengan kebijakan pemerintah yang mulai melonggarkan pergerakan komoditas barang niaga, geliat perekonomian di sektor tambak garam mulai kembali pulih.