Logo

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 0,23 Miliar Dolar

Reporter:

Senin, 15 October 2018 08:31 UTC

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 0,23 Miliar Dolar

BPS Pusat mencatat industri pengolahan, industri makanan, dan minyak kelapa sawit menjadi penyumbang terbesar ekspor di bulan September. FOTO: DOK.

JATIMNET.COM, Jakarta – Neraca perdagangan Indonesia di bulan September 2018 mengalami surplus 0,23 miliar dolar AS. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik surplus sektor non migas sebesar 1,30 miliar dolar AS meskipun sektor migas mengalami defisit 1,07 miliar dolar AS.

BACA JUGA : Neraca Perdagangan Juli Defisit 2,03 Miliar Dolar AS

“Meskipun sektor migas mengalami defisit, namun sektor non migasnya surplus, sehingga neraca perdagangan kita surplus 0,23 miliar dolar AS,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Yunita Rusanti Antara, Senin 15 Oktober 2018.

Nilai ekspor Indonesia di bulan September tercatat 14,83 miliar dolar AS atau turun 6,58 persen dibandingkan ekspor Agustus 2018. Tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan 1,70 persen.

Sedangkan nilai impor Indonesia pada September 2018 tercatat 14,60 miliar dolar AS atau turun 13,18 persen dibanding Agustus 2018. Sebaliknya, jika dibandingkan September 2017 naik 14,18 persen.

BACA JUGA : Jatim Defisit 0,35 Miliar Dolar AS di Bulan September

Sektor non migas yang berkontribusi terbesar adalah pengolahan yang tercatat 10,88 miliar dolar AS di bulan September 2018. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 2,48 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2017, sedangkan dibanding Agustus 2018 turun 7,66 persen.

“Industri pengolahan berkontribusi paling besar dalam keseluruhan ekspor yakni 73,37 persen pada September 2018,” lanjut Yunita.

BACA JUGA : Jatim Ekspor Ribuan Ton Komoditas Hortikultura

Catatan BPS Pusat menyebutkan total ekspor industri pengolahan September 2018 paling besar, yakni 1,21 miliar dolar AS, pertanian 0,32 miliar dolar AS, serta pertambangan dan lainnya sebesar 2,42 miliar dolar AS.

Ekspor industri pengolahan di bulan September 2018 didominasi oleh industri makanan senilai 2,63 miliar dolar AS, atau turun tipis dibandingkan Agustus 2018 yang tercapai 2,65 miliar dolar AS.

Adapun sektor industri makanan, produk minyak kelapa sawit menempati ekspor terbesar, yakni 1,6 miliar dolar AS atau turun tipis -0,93 persen jika dibandingkan Agustus 2018 sebesar 1,61 miliar dolar AS.

BACA JUGA : IMF World Bank, BI Suarakan Dampak Normalisasi Moneter ke Fed

Sementara negara tujuan ekspor terbesar kategori produk non migas September 2018 adalah Cina, disusul Amerika Serikat, dan Jepang. Ketiga negara memiliki pangsa ekspor non migas sebesar 36,18 persen, sedangkan negara-negara ASEAN memiliki pangsa 21,51 persen dan Uni Eropa 10,58 persen.