Logo

Nelayan Situbondo Mati Tenggelam, Diduga Mengalami Kram Perut

Reporter:,Editor:

Sabtu, 24 August 2019 14:15 UTC

Nelayan Situbondo Mati Tenggelam, Diduga Mengalami Kram Perut

EVAKUASI: Jenazah Junaedi setelah dievakuasi dari tengah laut disambut keluarga dan warga. Foto: Hozaini.

JATIMNET.COM, Situbondo – Diduga mengalami kram perut, Junaedi (29), nelayan asal Dusun Mimbo, RT 02/RW 02, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, meregang nyawa saat menarik jaring ikan, Sabtu 24 Agustus 2019 sekitar pukul 07.00 WIB.

Selama ikut Kapal Perahu Motor (KPM) “Kota Baru” milik Nursalam, tugas Junaedi memang menurunkan ompal (menarik ujung jaring ke dasar laut) agar mendapat tangkapan ikan lebih banyak. Namun nahas, baru sekitar tiga meter menarik jaring, bapak satu anak itu tiba-tiba tenggelam.

“Kemungkinan almarhum mengalami kram perut karena kelelahan,” kata Kepala Desa Sumberanyar, Subaidi.

Menurut Subaidi, nelayan yang memiliki tugas menarik jaring merupakan nelayan profesional yang sudah bertahun-tahun melaut. Selain terbiasa menyelam dan berenang, ia juga sudah tahu membaca arah arus.

BACA JUGA: Menarik Jaring Ikan, Nelayan Situbondo Tenggelam di Dasar Laut

"Oh iya, bukannya tidak bisa berenang, almarhum bisa berenang. Maksudnya tadi waktu melompat ke laut  tiba-tiba tidak bisa berenang. Sehingga rekan-rekannya panik dan berusaha menolongnya,” imbuhnya.

Subaidi mengaku, Junaedi sebenarnya berasal dari Kabupaten Probolinggo. Ia menjadi nelayan sejak masih remaja hingga menikah di pesisir Mimbo. Oleh karena itu kata Subaidi, pemilik perahu bertanggung jawab penuh atas meninggalnya korban.

“Pihak keluarga menerima atas kematian korban karena ini memang kecelakaan kerja. Saya ikut menandatangani surat pernyataannya di depan aparat kepolisian,” tandasnya. 

Selain itu kata Subaidi, pemilik perahu juga menanggung semua biaya sampai tujuh hari wafatnya korban. Bahkan pemilik perahu juga berjanji menyisihkan hasil tangkapan ikannya untuk membiayai anaknya yang kini jadi yatim.

BACA JUGA: Tiga Hari Menghilang, Nelayan Situbondo Ditemukan Mengapung Tak Bernyawa

"Almarhum punya anak satu dari pernikahannya dengan istrinya Lusi,” ujarnya.

Subaidi menuturkan, pemilik perahu juga membebaskan hutang almarhum sekitar Rp15 juta. “Di sini sudah biasa pak, kalau nelayan itu berhutang ke juragannya,” pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Junaedi seorang nelayan Situbondo tewas tenggelam saat menarik jaring. Korban tenggelam di sekitar perairan Sidodadi, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Situbondo. Korban baru berhasil dievakuasi tiga jam kemudian oleh penyelam tradisional dari dasar laut sedalam 20 meter.