Kamis, 25 December 2025 03:00 UTC

Beberapa wisatawan mancanegara saat mengunjungi Gereja Merah di Kota Probolinggo saat momentum Natal 2025. Foto: Zulafif.
JATIMNET.COM, Probolinggo – Sebagai destinasi wisata religi, Gereja Immanuel atau Gereja Merah di Kota Probolinggo memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.
Buktinya, saat momentum libur Natal tahun ini, ratusan wisatawan mancanegara memadati gereja yang dibangun di era pemerintahan Belanda ini.
Para wisatawan mancanegara datang menggunakan kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Dari pelabuhan, mereka melanjutkan perjalanan menuju Gereja Merah dengan naik becak Pengalaman wisata khas Probolinggo semakin dapat mereka nikmati.
Gereja Merah yang terletak di Jalan Suroyo ini dibangun pada tahun 1862 atau sekitar 163 tahun lalu. Hingga kini, bangunan tersebut masih berdiri kokoh dan terawat, serta menjadi salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Kota Probolinggo.
Sebagian besar wisatawan mengaku baru mengetahui bahwa gereja tersebut merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda.
BACA: Melihat Persiapan Natal di Gereja Merah Probolinggo yang Berusia 163 Tahun
Kekaguman mereka semakin bertambah saat melihat langsung berbagai peralatan ibadah bersejarah yang masih tersimpan dengan baik.
Salah satu wisatawan asal Belanda, Hilde Nijwening mengaku terkejut sekaligus bangga melihat peninggalan sejarah dari negaranya masih terawat di Indonesia.
“Saya kaget mengetahui gereja ini berasal dari Belanda. Bangunannya sangat indah dan terawat. Ini seperti melihat sejarah dari yang masih hidup hingga sekarang,” ujar Hilde, Kamis, 25 Desember 2025.
Selain peralatan sakramen berbahan perak buatan tahun 1868, Gereja Merah juga menyimpan kitab Injil berbahasa Belanda kuno dengan sampul kulit yang dibuat pada tahun 1618 hingga 1619. Kitab tersebut masih terawat meski beberapa bagian tampak usang termakan usia.
BACA: Mengenal "Gereja Merah" di Kota Probolinggo
Apresiasi serupa juga disampaikan wisatawan asal Inggris, Annette. Ia menilai perawatan bangunan gereja dilakukan dengan sangat baik.
“Bangunan ini sangat terawat dengan baik. Tidak mudah menjaga bangunan setua ini tetap utuh,” kata Annette, wisatawan asal London.
Sementara itu, wisatawan asal Wales, Linda, menilai Gereja Merah memiliki nilai sejarah yang tinggi dan berpotensi menjadi destinasi wisata internasional.
“Ini tempat yang luar biasa. Sejarahnya kuat dan suasananya sangat khas. Saya senang bisa berkunjung ke sini,” ujarnya.
Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara, diharapkan keberadaan Gereja Merah dapat semakin memperkuat daya tarik wisata sejarah dan budaya di Kota Probolinggo.
