Selasa, 05 November 2019 10:58 UTC
SAMPAH. Relawan Ecoton sedang membersihkan sampah yang didominasi popok di Jembatan Dinoyon, Kecamatan Mojosari. Foto: Ist
JATIMNET.COM, Mojokerto - Memasuki musim penghujan, sejumlah sungai di Mojokerto tampak berhias tumpukan sampah popok. Kondisi itu dikhawatirkan menyumbat aliran sungai di hilir dan menyebabkan banjir.
Komunitas konservasi Sunga Brantas, Ecoton, menyebut banyak melihat popok di aliran Sungai Modo, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, serta di Jembatan Dinoyon, Kecamatan Jatirejo mencapai 10 ton sampah popok.
Aktivis Ecoton, Prigi Arisandi, mengatakan, kondisi tumpukan sampah di sejumlah titik baik sungai dan jembatan di Kabupaten Mojokerto memprihatinkan.
BACA JUGA: Tumpukan Sampah Popok Bekas Masih Hiasi Sungai di Mojokerto
"Pemkab harusnya melakukan pembersihan sampah popok di jembatan-jembatan, dan sungai-sungai yang berisi sampah popok, plastik, sterefoam, dan lainnya. Ini juga untuk antisipasi air hujan yg akan mengakibatkan penyumbatan saluran di hilir pada akhirnya sebabkan banjir dan pindah ke laut," terangnya.
Terkait sampah popok, Prigi menegaskan, pemerintah Kabupaten Mojokerto dan pihak terkait, seperti produsen popok harus menyediakan fasilitas penunjang seperti kontainer.
"Kontainer sampah popok ini, harusnya nanti diletakkan di jembatan-jembatan atau kawasan yang ditentukan. Gak cuman itu, informasi waktu pengambilan sampah pun perlu diinformasikan ke masyarakat, jelaslah titik koordinat penempatannya, spesifikasi muatan atau volume daya tampung popok juga jelas," terangnya pada Jatimnet.com, Selasa, 5 November 2019.
BACA JUGA: Warga Mojokerto Terapkan Sanksi Sosial dan Materiil Bagi Pembuang Sampah di Sungai
Kendala utama lainnya, informasi tata cara pembuangan popok ke kontainer sampah atau bak sampah khusus popok.
"Minimnya informasi yang diterima warga, tentang cara pembuangan popok yang benar juga jadi kendala selama ini. Harusnya tidak boleh masih ada poops nya, harus dibersihkan dulu. Ini sangat penting disampaikan pemerintah ke warga, bisa berupa sosialisasi atau imbauan," pungkasnya.
