Logo

Musim Hujan, Harga Cabai Naik Tiga Kali Lipat

Reporter:,Editor:

Sabtu, 11 December 2021 11:40 UTC

Musim Hujan, Harga Cabai Naik Tiga Kali Lipat

CABAI. Pedagang cabai di relokasi Pasar Legi, Ponorogo, Minggu, 21 Februari 2021. Foto: Gayuh Satria

JATIMNET.COM, Surabaya – Memasuki minggu keempat November 2021, harga cabai rawit, cabai merah besar, maupun cabai merah keriting di berbagai pasar di Jawa Timur fluktuatif cenderung mulai merangkak naik, tak terkecuali di Kota Surabaya.

Bahkan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga cabai di Pasar Pabean semakin ”pedas”. Kenaikan harganya mencapai tiga kali lipat. Cabai rawit misalnya, kini dijual Rp40-45 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp12-15 ribu per kilogram. Harga 1 kilogram cabai merah naik dari Rp12 ribu menjadi Rp30 ribu.

Faktor cuaca menjadi salah satu penyebab kenaikan harga. Musim hujan mengakibatkan keterlambatan jadwal panen di daerah distributor, seperti Madura, Probolinggo, dan Lamongan.

BACA JUGA: Mahalnya Harga Cabai Rawit Picu Inflasi di Kota Probolinggo

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mencermati hal tersebut dan menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya telah menggelar operasi pasar di 31 kecamatan di Surabaya. Salah satu komoditi yang dijual dalam operasi pasar itu adalah cabai.

"Memang menjadi siklusnya saat pergantian musim dan bertepatan dengan  Natal dan Tahun Baru. Selain itu, turunnya level PPKM menyebabkan permintaan cabai tinggi karena restoran sudah buka kembali," kata Armuji, Sabtu, 11 Desember 2021.

Oleh karena itu, ia mengajak warga mengoptimalkan lahan-lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah untuk bisa ditanami tanaman pangan produktif seperti cabai, terong, buah-buahan, dan sayur-mayur.

BACA JUGA: Ini Penyebab Harga Cabai Semakin Pedas

"Nanti bibitnya bisa disediakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Dengan begitu, kemandirian pangan kita akan lebih terjaga. Tidak butuh lahan luas, ada yang menggunakan pot bisa tumbuh seperti cabai," ia mengungkapkan.

Ia juga mengaku selama ini rutin merawat tanaman produktif di halaman rumahnya, mulai dari alpukat, jambu, kelengkeng, sayur-mayur, dan tomat.

"Sebelum berangkat kerja selalu menengok dan merawat dahulu tanaman di halaman, kalau panen kan bisa dibagi ke warga sekitar," ia menuturkan.