Kamis, 02 September 2021 13:00 UTC
SINDIR APARAT. Mural kontroversial di Kabupaten Mojokerto berlanjut. Setelah ditindas dengan cat putih, dibalas dengan tulisan yang menyindir aparat yang menghapus mural, Kamis, 2 September 2021. Foto: Karina Norhadini
JATIMNET.COM, Mojokerto – Kontroversi mural memuat pesan kritik pada pemerintah di simpang empat Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, berlanjut. Setelah dihapus aparat pemerintah Desa Sooko bersama TNI Babinsa desa setempat, reaksi atas penghapusan itu muncul.
Setalah gambar mural ditindas dengan cat putih, kini muncul tulisan menggunakan cat semprot berbunyi: "Cat Gratis Hub: Babinsa".
Pesan tulisan itu menyindir aparat TNI Babinsa yang ikut menutup atau menindas gambar mural dengan cat putih bersama pemerintah desa.
"Pagi kemarin (Rabu, 1 September) baru kita ketahui dan belum tahu siapa yang membuat," kata Kepala Desa Sooko Heppi Iswahyudi, Kamis, 2 September 2021.
BACA JUGA: Mural Sindir Pemerintah Muncul di Mojokerto, Netizen Tanggapi Beragam
Heppi mengatakan pemerintah desa dan Babinsa terpaksa menutup gambar mural karena berisi pesan yang dianggap provokatif pada Selasa, 31 September 2021.
Menanggapi reaksi dari penghapusan gambar mural dengan tulisan sindiran, pemerintah desa bersama TNI dan Polri sepakat tidak akan menghapus atau menanggapinya kembali. "Kita biarkan dan tidak kita hapus," ucapnya.
Namun, pihaknya bersama TNI dan Polri akan melakukan patroli rutin setiap malam di sekitar lokasi mural tersebut. "Sampai sekarang kita masih belum mengetahui siapa yang membuat tulisan itu, soalnya kalau bikin tulisan selalu malam hari," katanya.
BACA JUGA: Seniman Surabaya Perang Melawan Sampah Lewat Mural
Sebelumnya, sebuah gambar mural berisi tulisan sindiran atau kritik diduga ditujukan pada pemerintah dan elit politik tertentu muncul di sebuah tembok di simpang empat Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Namun kemudian gambar mural tersebut dihapus dengan ditumupuk atau ditindas cat warna putih.
Mural dengan warna hitam putih dan bergaya abstrak tersebut bergambar orang dengan pakaian seragam seperti seragam resmi pejabat pemerintah lengkap dengan topi bergambar lambang burung garuda, pangkat di pundak, dan lencana di saku.
Terlihat di sekeliling gambar berbentuk bidang lingkaran itu tertulis pesan singkat, "Pikiran Gersang Kritik Dilarang". Bahkan, di bagian wajahnya sengaja dikaburkan dan digambarkan seperti karakter Joker dalam film Batman dengan mata berbentuk silang dan senyum bibir yang panjang.
Foto mural ini sempat diunggah ke akun Instagram @updatemojokerto dan ramai mendapat tanggapan positif maupun negatif dari netizen. Belum diketahui motif pembuatan mural tersebut apakah murni ekspresi seni dan kritik pada pemerintah saat ini atau bagian dari propaganda politik menjelang Pemilu 2024.