Logo

Mudik ke Probolinggo, 53 Pekerja Migran Jalani Karantina

Reporter:,Editor:

Selasa, 04 May 2021 14:20 UTC

Mudik ke Probolinggo, 53 Pekerja Migran Jalani Karantina

KARANTINA. Puluhan pekerja migran yang pulang ke Kabupaten Probolinggo menjalani masa karantina. Foto: Satgas Covid-19 Kab. Proolinggo

JATIMNET.COM, Probolinggo – Meski pemerintah telah memutuskan larangan mudik lebaran dan penyekatan baru dimulai 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang, animo pemudik asal luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) malah terus berdatangan. Termasuk di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Koordinator Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto menyebutkan ada sekitar 53 PMI yang telah masuk Kabupaten Probolinggo dan 33 orang di antaranya telah dipindahkan ke desanya untuk menjalani karantina lanjutan.

Sebelumnya, ke-33 PMI menjalani masa karantina di Puskesmas Maron dengan menjalani swab sebanyak dua kali dan hasilnya dua kali negatif.

BACA JUGA: 1.372 Pekerja Migran Indonesia asal Jatim Lakukan Mudik

"Jadi, para pekerja migran ini menjalani karantina di Puskesmas Maron minim lima hari.  Apabila hasil swabnya dua kali negatif, maka boleh dijemput kadesnya untuk selanjutnya menjalani karantina lanjutan di desanya," katanya, Selasa, 4 Mei 2021.

Untuk 20 pekerja migran lainnya saat ini masih menjalani karantina di rumah isolasi Sari Indah Gending karena sewaktu mereka datang, kondisi Puskesmas Maron sudah penuh.

Seluruhnya harus menjalani karantina minimal lima hari hingga swab dua kali yang dijalani hasilnya negatif.

"Sejauh ini, hasil swab para pekerja migran negatif. Namun apabila nanti ada yang didapati positif, maka harus diisolasi dulu sampai swabnya dua kali negatif," kata Ugas.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Dyah Kuncarawati mengatakan jika status para pekerja migran yang pulang ke Kabupaten Probolinggo statusnya negatif Covid-19.

Itu karena para pekerja migran sebelumnya telah menjalani swab di Asrama Haji Surabaya. Hanya saja, ketika sampai di Kabupaten Probolinggo tetap menjalani karantina minimal lima hari. 

BACA JUGA: Pulang Kampung, Dua Pekerja Migran Diisolasi di Asrama Haji Madiun

"Selama dikarantina, mereka menjalani olahraga, mendapatkan bimbingan psikologi, bimbingan rohani, vitamin, dan makan. Jadi statusnya sama dengan orang confirm tanpa gejala," kata Dyah.

Dyah menyampaikan rata-rata pekerja migran yang datang berasal dari Malaysia dan Singapura. Yang paling banyak dari Malaysia.

"Mencegah kedatangan PMI ini tidak bisa. Karena di samping mereka pulang mudik, ada juga yang dideportasi karena surat izinnya habis atau paspor visanya habis dan lain-lain," ujarnya.

Dyah berharap lewat proses karantina tersebut Kabupaten Probolinggo bisa berstatus hijau atau rendah penularan Covid-19 dan masyarakat bisa beraktivitas normal kembali.