Senin, 03 December 2018 03:51 UTC
Foto: IST
JATIMNET.COM, Malang – Mobil urban listrik tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memecahkan rekor saat mengikuti Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018 di Universitas Padang pada 27 November-1 Desember 2018.
Pembina Tim Mekatronik UMM Mohammad Jufri menyatakan perolehan nilai mobil urban Genetro Suryo U.E.V 06 yang mencapai 335,09 KM/KWH ini memecahkan rekor Asia bahkan dunia.
“Informasi dari panitia, angka yang diraih tim UMM ini memecahkan rekor Asia dan Dunia," kata Mohammad Jufri, Senin 3 Desember 2018.
Nilai yang diraih tim UMM merupakan nilai terbaik dan menyisihkan tim dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya. Capaian ini merupakan kerja keras seluruh anggota tim untuk merancang mobil seefisien mungkin. Salah satuny di antaranya adalah dengan meminimalisasi berat kendaraan agar lebih ringan.
"Angka tersebut diperoleh atas kerja keras tim dengan melakukan beberapa modifikasi pada mobil, agar lebih efesien dan lebih ringan,” kata pria yang juga dosen Program Studi Teknik Mesin ini.
Sementara itu, drive train di Mekatronic Team, Afrianto mengaku Mobil Listrik UMM berhasil menjadi yang terjauh dengan efisiensi terbaik. “Kami bersyukur, target meraih yang terbaik dan membawa pulang gelar juara bisa terwujud,” ucap Afrianto.
Selanjutnya, mobil listrik andalan UMM ini sedang dipersiapkan mengikuti Shell Eco Marathon Asia (SEMA) 2019 yang rencananya digelar pada bulan April di California, Amerika Serikat.
Sementara itu, Tim Srikandi dengan kendaraan Hrusangkali Evo 01 di kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline yang juga berlaga di ajang KMHE 2018, mengaku cukup puas dengan perolehan sebagai juara pada kategori Desain Estetika Terbaik.
Pada ajang bergengsi yang diselenggarakan Kemenristekdikti ini, tim Mekatronic UMM mengandalkan kendaraan Genetro Suryo U.E.V 06 di kelas mobil listrik dan tim Srikandi dengan kendaraan Hrusangkali Evo 01 di kelas Motor Pembakaran Dalam (MPD) Gasoline.
Pada kontes 2018 ini, kedua tim menargetkan posisi tiga besar, sementara pada Shell Eco-Marathon di Singapura hanya bertengger di posisi empat besar.
Pada tahap pembuatan mobil yang dilombakan di Padang tersebut, dimulai dari merancang mobil dalam bentuk 3D, simulasi aero dinamik guna menghitung koefisien drag atau hambatan udara dan terakhir merakit satu persatu bahan menjadi kesatuan utuh berbentuk mobil.
KMHE adalah event yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dalam skala nasional, tiap tahunnya melombakan mobil kreasi mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan tinggi. (ant)