Logo

Misi Dagang Jatim Di Sumut Tembus Rp 474.5 milliar

Reporter:,Editor:

Kamis, 06 February 2020 03:00 UTC

Misi Dagang Jatim Di Sumut Tembus Rp 474.5 milliar

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

JATIMNET.COM, Surabaya - Misi dagang Pemprov Jatim ke Sumatera Utara, Selasa 4 Februari 2020, diklaim meraih transaksi sebesar Rp 474,5 milliar, meningkat tipis dari 2019 yakni Rp 474 milliar. 

Sementara pelaku usaha yang terlibat dalam misi dagang sebanyak 147, terdiri dari 31 pengusaha Jatim dan 116 asli Sumut. Dengan komoditas yang diperjualbelikan diantaranya benih kentang, bibit bawang putih, lensa kacamata, beras, gula, bibit sengon, dan garam. 

Kemudian wortel, pupuk, benih bawang merah, bawang putih, briket arang organik, kemenyan, bola lampu, alas kaki, kopra, daging sapi, telur ayam, kambing, besi beton, kopi, jahe, tepung mocav, manisan Bit, serbuk kulit kayu, kayu manis, pupuk borax, jahe merah, jahe gajah, briket batok, serta terasi.

BACA JUGA: Alokasi Pupuk Bersubsidi Kembali Turun, Petani Diminta Hemat Pupuk

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penguatan ekonomi melalui misi dagang seperti ini menjadi langkah tepat di tengah situasi ekonomi dunia yang belum menentu. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang tengah berlangsung, harus bisa diantisipasi Indonesia, khususnya masing-masing provinsi. 

"Mudah-mudahan semuanya akan memberikan sinergitas dan Win-Win Profit antara Jatim dan Sumut, termasuk di dalamnya adalah Trader dan Buyer dari kedua Provinsi," ujar Khofifah dalam siaran persnya, Rabu 5 Februari 2020. 

Tahun 2020, kata Khofifah, setidaknya delapan misi dagang telah direncanakan. Selain Sumatera Utara, ada juga dengan Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi kemudian Kalimantan serta beberapa wilayah lain di tanah air.

BACA JUGA: Pemprov Jatim Minta Satgas Pangan dan KPPU Awasi Harga Gula

"Kami berharap tahun ini delapan kali misi dagang minimum. Saya berharap melalui PAPBD kita masih bisa menambah tiga sampai lima titik lagi," ungkap mantan menteris sosial itu. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajeksakh mengatakan, misi dagang ini melengkapi kebutuhan di dua provinsi. Seperti pada komoditi daging sapi yang diakuinya, Sumatera Utara masih melakukan impor dari Australia. Dengan kondisi daging sapi di Jawa Timur yang dinyatakan surplus, Musa membuka kemungkinan membelinya. 

"Dengan kerjasama antar kedua pemerintah, semoga dapat meningkatkan nilai perdagangan antara Sumatera Utara dan Jawa Timur," kata Musa.*