Jumat, 31 August 2018 08:30 UTC
Demo di depan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Ilustrasi.
JATIMNET.COM, Surabaya – Puluhan aktivis yang tergabung dari Gerakan Anti Korupsi (Garansi) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Aksi itu, mereka menagih janji penuntasan kasus korupsi P2SEM (Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat) di Jawa Timur. Termasuk dengan keterlibatannya anggota DPRD Jawa Timur, yakni Renville Antonio yang diduga ikut penyelewengan dana hibah senilai Rp 227 miliar di tahun 2008.
Tudingan itupun ditunjukkan dengan beberapa poster yang dibawa pendemo seperti: “Pakde Pecat Renville dari Kader Demokrat”, ”Periksa Renville Antonio”, dan beberapa poster lain yang menyantumkan nama sekertaris DPD Demokrat Jawa Timur.
Tidak hanya itu, massa aksi juga mengaku memiliki data bahwa Renville ikut merekomendasi, setidaknya 44 proposal P2SEM ke beberapa lembaga penerima dana.
Adapun lembaga penerima dana P2SEM yang direkomendasi itu tersebar di delapan daerah. Seperti Kediri, Pacitan, Tuban, Blitar, Tulungagung, Kabupaten Mojokerto, Gresik, dan Malang.
“Copot Renville. Copot Renville. Periksa Renville. Periksa Renville,” teriak Imam Syafi’i, koordinator aksi dalam orasinya di depan gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Jumat, 31 Agustus 2018.
Setelah beberapa menit berorasi, dua delegasi para pendemo diberi izin bertemu pihak kejaksaan. Mereka diterima oleh Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), Didik Farkhan Alisyahdi dan Kasi Penkum Kejati Jawa Timur, Richard Marpaung.
“Kita serius menangani kasus P3SEM. Kalau tidak kenapa kita susah-susah menangkap dokter Bagoes (otak kasus P2SEM, Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo) sampai ke Malaysia,” tegas Kasi Penkum, Richard Marpaung.
Hanya saja, lanjut Richard, pihaknya meminta waktu untuk terus melakukan pendalaman. “Kami masih terus mengupayakan untuk bisa mengungkap kasus ini sampai tuntas,” ucapnya sembari menegaskan bahwa tak ada batas waktu sampai kapan kasus ini tuntas.
Terkait 15 saksi, dua diantaranya meninggal dunia, yang telah diperiksa, Richard mengaku bahwa pihaknya memang belum bisa menentukan tersangka baru. Meski sudah 22 hari pasca-pemeriksaan.
Sebab, katanya, pemeriksaan tersebut baru berdasarkan keterangan dokter Bagoes. “Ini kan baru keterangan satu saksi, iya kalau ‘nyayiannya’ (dr Bagoes) benar? Jadi kami masih butuh alat bukti (saksi) lain. Minimal dua saksilah untuk memperkuat,” elaknya.
Nah, masih kata Richard, selain mencari alat bukti baru itu, penyidik Kejati Jawa Timur juga menelusuri aliran dana P2SEM di era Gubernur Imam Utomo itu melalui rekening bank.
“Karena ada aliran dana ke tiga orang. Makanya kita kerjasama dengan pihak bank untuk mengejar bukti transkip transfer tersebut,” tandasnya.
Seperti diketahui, awal Agustus lalu, penyidik Kejati Jawa Timur melakukan pemeriksaan kepada 13 saksi dari anggota DPRD Jawa Timur, baik yang masih aktif, pensiun, maupun yang saat ini menjadi anggota DPR RI. Sebenarnya ada 15 orang yang diperiksa, namun dua orang sudah meninggal dunia.
Pemeriksaan para saksi ini sendiri, berdasarkan keterangan saksi kunci kasus P2SEM, yaitu dokter Bagoes yang ditangkap di Malaysia pada Desember 2017 lalu.
puluhan massa Gerakan Anti Korupsi (Garansi) menggelar aksi di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur