Logo

Minimalisir Lonjakan Harga Beras, Bulog Jatim Intensifikan KPSH

Reporter:

Minggu, 25 September 2022 23:00 UTC

Minimalisir Lonjakan Harga Beras, Bulog Jatim Intensifikan KPSH

Operasi pasar Bulog. Foto.Bulog

JATIMNET.COM, Surabaya – Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur kian mengintensifkan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilitasi Harga (KPSH) untuk meminimalisir lonjakan harga yang signifikan pascakenaikan harga bahan bakar minyak.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Timur, Ermin Tora mengatakan bahwa surat instruksi terkait program itu telah dilayangkan ke 13 kantor cabang. Maka, ia menjamin ketersediaan beras di pasaran dapat memenuhi kebutuhan masyarakat meski mulai terjadi kenaikan harga.

“Pada prinsipnya pelaksanaan KPSH ini untuk menekan harga di pasaran dampak dari kenaikan BBM,” kata Ermin seperti dikutip dari laman resmi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Senin, 26 September 2022.

BACA JUGA: Tekan Naiknya Harga Beras, Bulog Ponorogo Gelar Operasi Pasar

Menurut dia, dengan KPSH maka pasokan beras di pasaran secara rutin bertambah. Kondisi ini diharapkan mampu menjaga harga di pasar-pasar tradisional tetap di bawah HET (harga eceran tertinggi).  

“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarkan pencatatan harga beras walaupun relatif mengalami kenaikan, namun dengan adanya penambahan pasokan beras dari Bulog maupun dari panen padi yang sementara/akan berlangsung diharapkan dapat mengendalikan harga beras di pasaran,” Ermin menjelaskan.

BACA JUGA : Bulog Banyumas Incar Beras Premium Petani

Oleh karena itu, Bulog bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota secara intensif melakukan pemantauan untuk menjaga harga beras di tingkat konsumen bisa relatif stabil. Jika memang terjadi kenaikan diharapkan tidak terlalu signifikan.

“Kami juga melakukan operasi pasar penjualan pangan langsung ke masyarakat secara terjadwal ke beberapa lokasi keluarahan/kecamatan, antara lain menggunakan beras yang telah dikemas 5 kilogram dengan kemasan menarik dan harga jauh di bawah HET, Rp 9.450 per kilogram,” ujar Ermin.