Senin, 17 June 2019 10:55 UTC
PANEN RAYA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memanen padi yang ditanam dengan metode ratoon (R-5) di Sidoarjo, Senin 17 Juni 2019. Foto: Baehaqi
JATIMNET.COM, Surabaya – Keunggulan metode tanam padi ratoon dengan teknologi revolusi kelima (R-5), selain panen lima kali setahun juga bisa menghemat pemakaian pupuk hingga 50 persen.
“R-5 bisa menyerap lebih sedikit pupuk saat masa tanam,” kata penemu metode tanam R-5, Koos Kuntjahjo, Senin 17 Juni 2019..
Menurutnya, metode ini bisa menghemat penggunaan pupuk karena residunya yang berasal dari pupuk sintetis ketika ditaburkan bisa menghemat hingga 50 persen pupuk urea.
Diungkapkan Koos, metode tanam R-5 menjembatani kondisi di mana tanaman ratoon terjadi vegetatif dan generatif secara bersamaan. Sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan pupuk sintetis seperti Urea dan NPK.
BACA JUGA: Pemprov Kenalkan Ratoon R5, Metode Panen Padi Lima Kali Setahun
R5 sendiri dikembangkan dari sekam bakar yang dicampur dengan sejumlah zat. Mulai zat perekat dan zat bebatuan di Jawa Timur. Secara bertahap R5 ini mampu memperbaiki kualitas tanah yang rusak karena pupuk kimia.
"Ratoon semua petani tahu. Ya ada batang yang dipertahankan dengan ketinggian tertentu dan dikelola dengan pengairan tertentu. Semua petani tahu tapi mereka tidak ada yang paham menjembatani generatif dan vegetatifnya," bebernya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dengan penggunaan pupuk yang sedikit ini dapat mengurangi kekritisan lahan. "Beberapa waktu lalu para petani menyampaikan kepada kami, bahwa lahan di Jatim ini sudah dalam keadaan titik jenuh," kata Khofifah.
BACA JUGA: Soal Ketahanan Pangan, Beras Analog Sulit Saingi Padi?
Penggunaan metode tanam padi ratoon R-5 ini memang dipercaya ramah lingkungan. Dari sisi kesuburan tanah, teknologi ini mampu menjaga kesuburan tanah.
Kondisi tanah yang saat ini membutuhkan pupuk untuk mengembalikan kesuburan tanah, dengan metode padi ratoon tak perlu terlalu banyak. Hanya cukup 50 persen saja dari penggunaan normal.
Sebagaimana diketahui, padi ratoon adalah padi yang tumbuh dari batang sisa panen tanpa dilakukan pemangkasan batang. Tunas akan muncul pada buku paling atas, suplai hara didapatkan tetap dari batang lama.
Secara nasional Jawa Timur masih diandalkan sebagai penyangga pangan nasional. Sedangkan untuk ekstensifikasi pangan di Jawa Timur dikatakan Khofifah hampir tidak bisa dilakukan. Karena itu yang bisa dilakukan Pemprov Jawa Timur adalah intensifikasi pertanian.