Jumat, 17 December 2021 01:40 UTC
DPRD JATIM, Lumajang, Berita DPRD, Pemprov Jatim, Anggaran Bencana, Surabaya, Berita Surabaya
JATIMNET.COM, Probolinggo - Aksi pemuda berusia dua puluh tahun di Kota Probolinggo ini, sangatlah tak patut ditiru. Gara-gara merasa cintanya dipermainkan, ia nekat hendak mengahiri hidupnya.
Pemuda yang diketahui bernama Alan Maulana, warga Desa Kalisalam, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo tersebut. Nekat memanjat tower operator seluler setinggi 80 meter, berlokasi di Jalan Gunung Jati, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo, sekitar pukul 12.00 WIB, Kamis 16 Desember 2021 siang.
Informasi dihimpun, aksi nekat Alan bermula, sewaktu Alan mendatangi kontrakan kekasihnya Sinta (20) di Jalan Flamboyan, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Tiba di lokasi, bukannya perasaan bahagia yang dirasakan Alan, melainkan terbakar api cemburu yang berkobar di hatinya. Itu setelah Alan memergoki Sinta, keluar dengan pria lain.
Baca Juga: Kisah Pengacara Selamatkan Upaya Bunuh Diri Mahasiswi UB Korban Aborsi
Karena merasa kecewa itulah, Alan kemudian nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menaiki tower operator seluler. Warga sekitar yang mengetahui itu, langsung membujuk Alan agak turun. Hal itu tak ada respon apapun dari Alan dan,Sinta pun memilih diam di atas tower berwarna merah putih tersebut.
Pun demikian, sewaktu petugas kepolisian, Satpol PP dan BPBD datang. Setelah petugas mendapati informasi, jika Alan bertindak demikian karena asmara. Petugas kemudian menghadirkan Sinta, beserta keluarga Alan ke lokasi.
Menggunakan megaphone, perempuan asal Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo tersebut, lantas membujuk Alan agar turun. "Yen sampean sayang aku, sampean mudun (kalo kamu sayang saya, kamu turun)," pinta Sinta dalam bahasa Jawa.
Bujukan agar turun, turut diungkapkan Satik, orang tua Alan. " Ndan mudun le' ojok nekat le' (Cepat turun anakku, jangan nekat)," ujarnya.
Baca Juga: Diduga Depresi, Wanita Muda Asal Sidoarjo Bunuh Diri di Mojokerto
Mendengar itu, Alan akhirnya bersedia turun dan dibantu oleh petugas. Tubuh Alan diikat agar tak terjatuh, lantaran kondisinya sudah lemas setelah 1,5 jam berada di atas tower.
Tiba di bawah, Alan kemudian dievakuasi ke rumah sakit terdekat, diangkut menggunakan mobil ambulan guna mendapatkan penanganan medis.
Sementara kepada wartawan, Sinta menyebut, jika dirinya tak pernah keluar bersama pria lain. Sewaktu Alan ke kontrakannya, ia tengah ke salon bersama teman wanita. "Gak, saya gak bareng pria. Saya sama temen cewek juga ke salonnya,"Ujar Sinta.
Sinta menyebut, hubungannya bersama Alan masih baru terjalin dua bulan terakhir, dimana awal perkenalan mereka dari jejaring media sosial facebook.
Meski baru seumur jagung, Sinta mengatakan, jika Alan telah melamarnya untuk dinikahi. Hanya saja, Sinta mengaku, untuk menunggu setelah tahun baru mendatang. "Saya gak nolak di ajak menikah, tapi saya minta nunggu saja setelah tahun baru nanti. Tapi Alannya tetap ngotot, pinginnya nikah sekarang. Padahal kakak saya, juga sudah nyaranin begitu, tapi gak didengar," ujar Sinta.
Sementar Kapolresta Probolinggo, AKBP Wadi Sa'bani yang turut hadir dalam upaya evakuasi Alan, mengaku bersyukur bersangkutan akhirnya bersedia turun. Menurut Kapolresta, butuh waktu berjam-jam agar Alan bersedia turun. "Untuk lebih jelasnya penyebab korban naik tower, kami masih cek lebih lanjut dan dalami lebih lanjut," terangya.
