Logo

Diduga Depresi, Wanita Muda Asal Sidoarjo Bunuh Diri di Mojokerto

Reporter:,Editor:

Senin, 07 June 2021 05:00 UTC

Diduga Depresi, Wanita Muda Asal Sidoarjo Bunuh Diri di Mojokerto

Ilustrasi Bunuh Diri

JATIMNET.COM, Mojokerto - Seorang wanita muda berusia berusia 25 tahun, warga Dusun Waru, Desa Waruberon, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo berdomisili di Dusun Wonosari, Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto ditemukan sudah gantung diri di dalam kamarnya.

Informasi didapat, peristiwa tersebut terjadi pada Senin 7 Juni 2021, pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Di mana korban diketahui berinisial VIP itu ditemukan pertama kali oleh kakak iparnya, yakni Diki. Itu setelah kakaknya yang setiap paginya membangunkan VIP dengan mengetuk kamarnya.

Karena tidak ada jawaban dari korban, Diki pun mencoba membuka pintunya. Namun, karena terkunci dari dalam, Diki pun berusha mendobrak pintu kamarnya. Begitu pintu kamar berhasil terbuka, VIP sudah terlihat gantung diri menggunakan alat berupa tali baju dengan panjang sekitar 1 meter yang diikatkan di sela kayu jendela kamar.

Mengenai insiden tersebut, Kapolsek Gondang Iptu Syaiful Isro membenarkan, dan saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Yakni kakak iparnya, Diki Bambang Irawan dan Didik Agus Susanto orang tua korban. "Dari keterangan saksi, korban ini sudah berulangkali nekat melakukan bunuh diri," katanya, Senin 7 Juni 2021.

Baca Juga: Balita 3 Tahun Temukan Sang Ibu Tewas, Ayahnya Diduga Bunuh Diri

Saksi Didik, lanjut lanjut Kapolsek Syaiful, mengatakan, bahwa korban berulangkali nekat melakukan bunuh diri semenjeka bercerai dengan suaminya. Di samping itu, apabila setiap ada permasalahan, korban meluapkan emosinya itu lebih cenderung menyakiti diri sendiri, sehingga membuat depresi.

"Keterangan saksi orang tua korban juga sama seperti yang disampaikan keterangannya dari kakak ipar. Korban itu mengalami depresi dan ketika sedang marah terbiasa merusak dan melempar barang-barang yang ada disekitar korban pada saat itu," ujarnya.

Guna penyelidikan dan penyidikan pengembangan kasus gantung diri tersebut, polisi melakukan observasi luar di Puskesmas Gondang. Dari keterangan dokter, bahwa korban tidak ditemukan luka akibat kekerasan.

Untuk mengenai bercak warna keunguan di beberapa bagian tubuh korban merupakan akibat dari pecahnya pembuluh darah (lebam mayat) dan tidak terkena benda tumpul akibat tindak kekerasan. "Keluarga korban tidak menghendaki untuk dilakukan Otopsi (pemeriksaan dalam) untuk itu pihak kepolisian menyertakan dengan disertai surat pernyataan keluarga," ia memungkasi.