Logo

Menteri Susi Beri Apresiasi Kapal Laminasi ITS

Reporter:

Senin, 02 July 2018 07:05 UTC

Menteri Susi Beri Apresiasi Kapal Laminasi ITS

Menteri

Reporter : Fahmi Aziz

Jatimnet.com – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mencoba langsung prototipe pertama kapal bernama Baito Deling 001. Bahkan dia juga mengapresiasi inovasi kapal berbahan baku bambu laminasi pertama di dunia hasil karya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Ini karena, Susi panggilan akrabnya itu menilai, bahwa ITS mampu memberikan berkontribusi di dalam mewujudkan kedaulatan laut Indonesia. Bahkan dia juga mengamini bambu bisa menjadi alternatif bahan baku pembuatan kapal.

“Di rumah saya Pangandaran, tidak menggunakan paku seperti biasanya, tapi dari bambu. Bambu itu direndam dalam air laut setahun, dan dipotong kecil-kecil. Tebukti kokoh meski kena gempa kemarin, 8 SR,” kata Susi, Senin 2 Juli 2018.

Usai sambutan, Susi langsung meresmikan dan langsung mencoba berlayar dengan kapal yang seluruh bagiannya terbuat dari bambu laminasi. Alhasil, kapal itu berhasil berlayar di pantai Kenjeran.

“Semoga dengan inovasi ini bisa dikembangkan, dirasakan dan dimanfaatkan bagi masyarakat luas termasuk nelayan,” katanya.

Secara terpisah Rektor Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS), Joni Hermana, mengungkapkan kalau terobosannya juga mendapat apresiasi di tingkat internasional.

“Terobosan ini pertama di dunia, dan mendapat apresiasi di tingkat internasional saat kita menghadiri forum di Inggris beberapa saat yang lalu,” kata.

Dengan inovasi ini, Joni berharap itu semua kedepannya dapat menjawab persoalan yang dialami oleh pengusaha galangan kapal rakyat maupun masyarakat nelayan atas kebutuhan bahan baku kayu yang kian menipis pasokannya.

Serta diiringi dengan lonjakan harga yang tinggi. Bahkan, rancangan kapal tersebut sudah mulai diteliti sejak 2012. Bahwa Peneliti Baito Deling, Heri Supomo, melihat bambu itu memiliki nilai ketahanan yang bagus dan baik saat di laut.

Ini dikarenakan mempunyai nilai cost-nya bisa lebih efisien mencapai 60 persen. “Bambu punya ketahanan 1,5 kali dibanding kayu jati kelas dua,” pungkas dia.