Selasa, 20 August 2019 05:25 UTC
Foto: Ilustrasi/Instagram/@rinisoemarno
JATIMNET.COM , Jakarta - Skema distribusi listrik menggunakan house load system dipastikan dapat dengan cepat untuk mengatasi normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan.
Untuk itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno meminta direksi PT PLN (Persero) belajar dari negara lain soal kecepatan normalisasi pasokan listrik saat terjadi gangguan.
Menurutnya, pemadaman listrik (blackout) bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga terjadi di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina, dan Inggris.
"Seperti di London, blackout (gelap total) yang terjadi bisa dipulihkan paling lambat dua jam," ujar Rini dalam keterangannya, seperti dilansir Suara.com, Selasa 20 Agustus 2019.
BACA JUGA: 240 Perjalanan KRL Terganggu Akibat Listrik Mati di Jabodetabek
Dengan skema house load system ini kata Rini, jika ada gangguan maka listrik yang mati hanya satu desa atau satu wilayah saja sehingga pemulihannya akan lebih mudah.
"Untuk itu, kami akan menggunakan house hold system di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta, dan Surabaya. Saya harap kejadian gangguan listrik yang terjadi menjadi pembelajaran kami semua,” tambahnya.
Untuk itu, Rini meminta PLN untuk menyusun emergency scenario untuk mempercepat upaya normalisasi gangguan pemadaman listrik. Ia pun mendorong PLN untuk meningkatkan infrastruktur dan system crisis center.
"Penggunaan crisis center ini nantinya akan disinergikan bersama BUMN dengan menggunakan call center bersama. PLN pun akan melakukan pengelolaan data dan informasi para pelanggan," terangnya.
BACA JUGA: Dunia Usaha Rugi Triliunan Rupiah Akibat Listrik Padam
PLN juga diminta untuk kerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam membebaskan Right of Way atau jarak bebas minimum di bawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Saat ini, ROW telah diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2019 tentang Ruang Bebas dan Jarak Bebas Minimum pada SUTT, SUTET dan SUTT Arus Searah untuk Penyaluran Tenaga Listrik.
“Ini yang akan menjadi concern kami bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan BUMN,” kata Rini.