Logo

Menpar Ajak Milenial Menangkan Persaingan Pariwisata di Pasar Global

Reporter:

Minggu, 31 March 2019 03:54 UTC

Menpar Ajak Milenial Menangkan Persaingan Pariwisata di Pasar Global

PASAR GLOBAL. rief pada acara Millennial Gathering 2019 yang berlangsung di Swiss–Belhotel Borneo Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu 30 Maret 2019. Foto: Kementerian Pariwisata

JATIMNET.COM, Samarinda - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak kaum milenial memenangkan persaingan sektor pariwisata di pasar global dengan cara memanfaatkan era revolusi industri 4.0 atau Tourism 4.0.

Menurut Arief, pariwisata Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0 yang akan mengubah secara mendasar wajah berbagai industri termasuk industri pariwisata. Hal ini ditandai dengan berubahnya perilaku wisatawan yang sangat digital selain juga semakin dominannya travellers milenial.

“Sekitar 70 persen travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital dan lebih dari 50 persen inbound travellers kita adalah kaum milenial,” kata Arief pada acara Millennial Gathering 2019 yang berlangsung di Swiss–Belhotel Borneo Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu 30 Maret 2019.

BACA JUGA: Kemenpar Siap Danai Perusahaan Digital di Sektor Pariwisata

Ia mengatakan era industri 4.0 akan mengubah serta mendisrupsi industri pariwisata secara mendasar dengan terwujudnya “cost value” atau dikenal dengan “more for less, experience value (personalized)”, dan platform value (resources sharing) yang dinikmati para travellers.

Terwujudnya seamless dan personalized experience, menurut Arief Yahya, karena adanya peran teknologi 4.0 antara lain big data analytics, artificial intelligence, internet of things (IoT), robotics, augmented reality, cloud computing, maupun blockchain. Sebagai contoh konkrit, adanya robotic airport guide/helper memungkinkan dan membantu para travellers mempercepat proses check-in dan boarding di bandara.

Selain itu dengan memanfaakan teknologi augmented reality (AR) juga memungkinkan munculnya pelayanan e-concierge, m-payment, atau personal assistant di hotel.

Begitu pula adanya teknologi virtual reality menjadikan seluruh informasi destinasi wisata tidak lagi melalui brosur atau penjelasan para guide, akan tetapi sudah memanfaatkan teknologi virtual reality lewat smartphone di tangan para travellers.

BACA JUGA: Kemenpar Tingkatkan Pertumbuhan Pariwisata Melalui BRI Online Travel Fair

Sementara Menpar dalam acara yang mengangkat tema ”Created Creators: Millennial dalam Pariwisata di Era Industri 4.0” itu menegaskan kembali datangnya revolusi industri 4.0 adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan.

“Cepat atau lambat akan terjadi di seluruh sektor, tak terkecuali pariwisata. Sebagai persiapan menyambut tourism 4.0, Kemenpar antara lain menyiapkan platform digital dengan nama New ITX-Indonesia Tourism Exchange,” katanya.

Platform ini sebagai etalase produk pariwisata berwujud digital untuk mengakomodasi para UMKM kecil, mikro, dan menengah agar semakin eksis dengan berjualan paket melalui digital marketplace.