Logo

Menhub Tambah 100 Kapal Perkuat Tol Laut

Reporter:,Editor:

Senin, 04 February 2019 12:45 UTC

Menhub Tambah 100 Kapal Perkuat Tol Laut

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri Seminar Nasional Tol Laut dan Peresmian Operasional Kapal Sabuk Nusantara 92 dan Kendhaga Nusantara 3 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin 4 Februari 2019. Foto: Baehaqi

JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana menambah 100 kapal tahun ini untuk memperkuat tol laut yang sudah berjalan sejak dua tahun lalu.

"Tahun ini kita berikan 100 kapal, 50 untuk BUMN dan 50 untuk swasta," ujar Budi saat menghadiri Seminar Nasional Tol Laut dan Peresmian Operasional Kapal Sabuk Nusantara 92 dan Kendhaga Nusantara 3 di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Senin 4 Februari 2019.

Kapal baru ini nanti mengganti kapal lama yang sebelumnya sudah beroperasi. Diharapkan dengan usia yang masih dapat digunakan 5-10 tahun lagi, mampu menumbuhkan industri pelayaran lebih bagus lagi.

"Industri pelayaran ini masih bagus. Tetapi kita kerja (perbaiki) sistem, jangan subsidi terus," ungkapnya.

BACA JUGA: Menhub: Penggunaan GPS Untuk Ojek Daring Jangan Kaku

Budi mengaku tengah menyiapkan sistem rantai distribusi barang untuk menekan pembiayaan. Di antaranya penggunaan feeder atau angkutan penghubung antar pulau. Kemenhub berniat menambah kapal feeder antar pelabuhan.

Selanjutnya, yang juga disiapkan adalah melakukan penambahan kapasitas barang dengan memanfaatkan kapal perintis. Kalau sekarang sudah ada 19 lintasan, di tahun ini akan diperbanyak lagi. "Mungkin bisa dua sampai tiga kali lipat," ujarnya.

Meski jumlah barang yang diangkut tidak banyak, namun diharapkan bisa lebih efisien. Karena ongkos bahan bakar yang dipakai sekaligus mengangkut penumpang.

"Yang lain adalah cari modal bisnis dengan mengupayakan end to end. Dan menggunakan dasboard supaya rantai bisnis tidak panjang," urainya.

BACA JUGA: Menhub: Penurunan Tarif Penerbangan Sesuai Dengan Regulasi

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan, guna menjaga stabilitas dan turunkan disparitas harga barang kebutuhan pokok, maka dikembangkan Gerai Maritim dengan memanfaatkan tol laut. Tujuannya untuk meningkatkan kelancaran arus serta ketersediaan barang kebutuhan pokok.

Selain gerai, masih menurut Enggartiasto, pihaknya juga membangun Depo Gerai Maritim di beberapa daerah yang dilalui trayek tol laut. Depo ini akan berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang sementara setelah diturunkan dari kapal.

Sampai saat ini, telah terbangun 9 Depo Gerai Maritim yaitu di Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Lembata, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Mimika, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Tidore Kepulauan, Kabupaten Fak Fak, dan Kabupaten Teluk Wondama.

“Dampak tol laut yang dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah Terpencil, Tertinggal, Terdepan dan Perbatasan (3TP) adalah ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting lebih terjamin, berkurangnya fluktuasi harga antar waktu dan mengurangi disparitas harga, dan memfasilitasi pemasaran produk unggulan daerah,” kata Enggartiasto.