Senin, 24 February 2025 07:00 UTC
Aipda Ahmad Sodig, anggota polisi Polsek Pacet, Mojokerto, saat merawat burung kakak tua miliknya, Senin, 24 Februari 2025. Foto: Hasan
JATIMNET.COM, Mojokerto – Anggota polisi Polsek Pacet Polres Mojokerto sukses melestarikan burung jenis kakak tua jambul merah di rumahnya di Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Terlihat, hewan dilindungi itu beterbangan secara bebas. Beberapa burung kakak tua hinggap di pohon asem maupun pohon bambu di dekat rumahnya.
Burung kakak tua itu rupanya hasil pelestarian dari salah seorang polisi yang melestarikan burung-burung lokal untuk menjaga kelestariannya.
Ia adalah Aipda Ahmad Sodig, yang kini aktif menjadi Bhabinkamtibnas Desa Mojokembang, Kecamatan Pacet. Saat ditemui, Sodig menjelaskan kecintaannya terhadap burung muncul sejak tahun 2007.
BACA: Usaha Telur Burung Puyuh, Mahasiwa ini Raup Cuan Rp12 Juta Sebulan
"Di tahun 2009 itu kita sudah memelihara burung-burung yang tidak disangkar, kita biarkan di sekitar rumah lokal di alam," ujarnya, Senin, 24 Februari 2025.
Awalnya pada saat itu, pria yang akrab dipanggil Man Odix itu hanya melestarikan burung local, seperti burung prenjak, ciblek, dan cendet yang dilepasliarkan ke alam bebas.
"Kta lepaskan itu dan alhamdulillah sudah berkembang di alam," kata Man Odix.
Dari situlah, Man Odix berinisiatif melestarikan burung dilindungi, yakni kakak tua jambul kuning pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia beberapa tahun yang lalu.
"Untuk jenis burung kakak tua ini sejak tahun 2020, jadi induk dipasang kita liarkan di sekitar rumah, namun kita tetap suplai makanan," katanya.
Dari satu indukan, ia pun melakukan pelestarian dengan mengawinkan indukan itu hingga berhasil menetaskan satu ekor burung kakak tua jambul kuning yang diberi nama Kupat yang lahir pada bulan Ramadan.
BACA: KSDA Jember Suplai Makanan untuk Ratusan Burung Langka
"Alhamdulillah tahun 2021 dia mulai bertelur dan menetas untuk pertama kalinya," katanya.
Kini, di selah-sela kesibukannya menjadi anggota Polri, Man Odix menyempatkan waktu untuk merawat burung-burung yang dilindungi itu. Hasilnya, saat ini sebanyak sepuluh ekor telah berhasil ia pelihara dan terbang bebas di area rumahnya.
"Dari sepasang induk itu, saat ini sudah ada sepuluh ekor dan ada dua telur yang sekarang masih mengeram," katanya.
Dalam perawatan dan pelestarian burung kakak tua ini, menurutnya, tidak sulit. Setiap harinya, sebelum berangkat berdinas, ia selalu menyiapkan makanan burung itu, yakni jagung dan membersihkan kandang yang dijadikan penangkaran tersebut.
"Kalau kesulitannya ya relatif, karena makannya hanya jagung dan kebersihan kandang yang harus dijaga," katanya.