Logo

Mengelola Stres pada Usia Senja

Reporter:,Editor:

Minggu, 13 October 2019 09:06 UTC

Mengelola Stres pada Usia Senja

Tenggelam. Ilustrasi. Foto: Nikko Macaspac/Unsplash

JATIMNET.COM, Gresik – Sepekan menjelang ulang tahunnya yang ke-70, Lasmina nekat menceburkan diri ke Kali Rolak, Gunungsari Surabaya, Kamis 3 Oktober 2019 lalu. Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Nyawa perempuan lanjut usia itu tak tertolong.

“Semestinya 10 Oktober (2019) nanti Ibu genap berusia 70 tahun,” kata M.Yunus, menantu korban ditemui Jatimnet.com di rumah duka di Jalan Merah Delima, Kota Baru Driyorejo (KBD) Gresik, Jumat 4 Oktober 2019 sore.

Kesedihan masih terpancar di wajah lelaki berusia 47 tahun itu. Sejumlah tetangga tampak meriung di sana, suasana duka masih kental terasa. Lasmina warga Banyu Urip, Surabaya. Tapi, sejak 2017 lalu ia tinggal di KBD Gresik bersama anak dan menantunya.

Menurut Yunus, selama tinggal bersamanya, Lasmina adalah perempuan yang sabar dan mencintai keluarga. Hubungan dengan anak, menantu, serta cucu baik, bahkan ketika cucunya (anak Yunus) kini menginjak remaja (usia 16 tahun). “Tidak ada masalah,” katanya.

Di kampung, ia melanjutkan, Lasmina dikenal sebagai warga yang gemar bersosialisasi. Nyaris tiap hari bergaul dengan tetangga dan bertegur sapa ketika berjumpa warga sekitar. Ia pun terlibat aktivitas sosial dan keagamaan, semisal pengajian bersama ibu-ibu. “Ibu itu sangat aktif mengikuti kegiatan kampung,” katanya.

BACA JUGA: Ceburkan Diri ke Kali Rolak Gunungsari, Perempuan Tak Dikenal Tewas Tenggelam

Entah apa pasal, Januari lalu Lasmina divonis menderita skizofrenia. Gara-gara itu, ia kerap murung dan melamun sendiri di kamar. Kondisinya pun mulai drop dan sering mengeluhkan sakit.

Yunus mengatakan sudah berusaha mencari kesembuhan untuk ibu mertuanya. Dengan membawa ke psikiater salah satunya. Cara lainnya, ia dan keluarga selalu menemani Lasmina ke mana pergi, sekadar agar ibu mertunya tak merasa sendiri hingga khawatir kondisi fisiknya yang tak lagi fit.

Agar Lasmina tak tenggelam dalam kesedihan, Yunus sering mengajaknya jalan-jalan ke luar rumah bersama keluarga. “Tiap weekend saya selalu mengajak ibu bersama anak-anak dan istri ke mall,” katanya.

Beberapa bulan lalu, Lasmina minta pergi ke Madura. Di sana tinggal anak bungsunya. Dari si bungsu, Yunus mendapat kabar kondisi Lasmina membaik.

Hingga Kamis 3 Oktober 2019 lalu, si bungsu mengabarkan ibunya pulang sendiri ke Surabaya. Beberapa jam kemudian menyusul kabar duka tentang Lasmina. Ia tenggelam di Kali Rolak Gunungsari dan meninggal.

BACA JUGA: Cegah Skizofrenia pada Lansia Lewat Interaksi Sosial

Kini, jasad Lasmina telah dikebumikan di pemakaman umum Desa Gadung, Driyorejo, Gresik. Pemakamannya berlangsung pukul 06.00 WIB Jumat pagi.

Mengenali Stres, Mencegah Skizofrenia

Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Hamidah punya pendapat tentang stres pada pada usia lanjut usia.

Skizofrenia, kata dia, tak muncul secara tiba-tiba. Tapi, karena sebagian besar masyarakat tak mampu mengenali gejalanya, gangguan kejiwaan ini tak terdeteksi sejak dini. Mereka menganggap gejala tersebut sebagai kondisi psikologis biasa.

“Tanda-tandanya biasa hanya diam seperti biasa, tapi pikirannya sudah tak nyambung. Terus ganti topik yang tidak runtut,” kata dia pada reporter Jatimnet.com Khoirotul Lathifiyah pada Rabu, 9 Oktober 2019.

BACA JUGA: Stres, Ketua KPPS di Kota Malang Mencoba Bunuh Diri

Semakin tua usia seseorang, ia melanjutkan, semakin pula menurun pula kondisi mental-psikologis dan kognitifnya, selain kondisi fisik. Salah satu faktornya adalah stres. Adapun stres bisa dipicu dari perasaan kurang dari sisi sosial, fisik, kognisi, maupun ekonomi.

“Semua beban (yang tak terselesaikan) tersebut semakin berat saat terakumulasi jadi satu. Dan itu bisa menimbulkan skizofrenia,” katanya.

Ia mengatakan agar penderita skizofrenia dibawa ke psikiater profesional. Karena kondisi kejiwaan ini membutuhkan penanganan khusus dari ahli. Untuk mengurangi stres di usia tua, ia mengimbau, orang-orang lanjut usia bisa mengatasi dengan tetap beraktivitas ringan sehari-hari. Semisal menyapu, belanja ke pasar, serta tetap menjaga interaksi dengan lingkungan sekitar.