Logo

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Transformasi dalam Pembelajaran

Reporter:,Editor:

Jumat, 09 May 2025 01:03 UTC

Mendikdasmen Tekankan Pentingnya Transformasi dalam Pembelajaran

Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat me-launching album Kicau di Jakarta beberapa waktu lalu. Foto: Kemendikdasmen

JATIMNET.COM, Surabaya – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan bahwa belajar bukan hanya transfer pengetahuan maupun keterampilan. Menurutnya, belajar adalah proses transformasi pengetahuan dan keterampilan.

“Apa yang kita pelajari bukan hanya tentang sebuah fakta, melainkan bagaimana kita dapat merenungkan apa yang dipelajari dan kemampuan kita mengontekstualisasikan pelajaran tersebut dalam situasi yang berbeda,” ujarnya.

Mu’ti menjelaskannya saat memberikan sambutan pada A Seminar on Developing Student 5th Skill in English: Education Technologu & In Depth Learning in EFL secara daring.

BACA: Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Ponorogo Menempati Gedung Sentra IKM

Maka, ia mengajak para pendidik untuk terus membekali diri dengan kemampuan berpikir kritis. Menurutnya, dengan bekal tersebut manusia akan memiliki pemahaman mendalam tentang apa yang dipelajari dan makna dari pelajaran tersebut.

Upaya itu penting dilakukan di tengah perkembangan teknologi informasi yang masif seperti sekarang. Dengan berpikir kritis terhadap setiap informasi, maka dapat meminimalisasi salah persepsi tentang apa yang sedang dipelajari.

Hingga akhirnya, pendidik mampu memahami konteks dan menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan kondisi di lapangan. Jika proses ini berlangsung secara konsisten, maka kreativitas dan kemandirian berpikir akan muncul.

“Pendekatan pembelajaran menjadi instrumen yang menekankan pentingnya pembelajaran mendalam menjadi penting dan sangat diperlukan,“ katanya dikutip jatimnet.com dari laman resmii Kemendikdasmen, Jumat, 9 Mei 2025.

“Pembelajaran yang bukan hanya melalui proses mengetahui, namun merupakan faktor utama yang menentukan lahirnya makna dari pembelajaran tersebut,” lanjut Menteri Mu’ti.

BACA: Tahun Ajaran Baru 2023/2024, Penjahit Baju Sekolah Kebanjiran Pesanan

Terkait dengan kemampuan bahasa asing, Menteri Mu’ti menilai bahwa bahasa Inggris bukan hanya sebagai alat komunikasi.

Lebih dari itu, dengan kemampuan bahasa Inggris secara tidak langsung menunjukkan kemampuan manusia dalam suatu jenis pengetahuan serta cara memanfaatkannya.

“Ke depan, tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengontekstualisasikan kemampuan bahasa Inggris dalam berbagai situasi dengan cara yang kreatif,“ ujarnya.