Logo

Menang Besar atas Vanuatu, Simon Mcmenemy Apresiasi Performa Timnya

Reporter:

Sabtu, 15 June 2019 22:29 UTC

Menang Besar atas Vanuatu, Simon Mcmenemy Apresiasi Performa Timnya

SELEBRASI. Para pemain Timnas melakukan selebrasi usai Evan Dimas menceploskan bola ke gawang Vanuatu pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu 15 Juni 2019 malam. Foto: PSSI.org

JATIMNET.COM, Jakarta - Tim Nasional Indonesia mengalahkan Vanuatu dengan skor 6-0 pada laga uji coba internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu 15 Juni 2019. Kemenangan telak ini diperoleh dari empat gol yang disarangkan Alberto Goncalves dan dua gol yang dicetak Evan Dimas.

Goncalves mencetak gol pada menit ke-2, 47', 61', 65' dan dua gol Evan Dimas dicetak di menit 18' dan 74'. Pada laga ini, pelatih Indonesia, Simon McMenemy melakukan perombakan separuh dari komposisi starter yang diturunkan ketika dikalahkan Yordania pada laga uji coba sebelumnya.

Di lini depan, ia mengandalkan duet Alberto 'Beto' Goncalves dan Irfan Bachdim. Indonesia langsung tancap gas selepas wasit meniupkan peluit kick-off. Hasilnya, tuan rumah sudah membuka keunggulan ketika laga baru berjalan dua menit.

Umpan Andik Vermansah dari sisi kiri serangan disambut sontekan Beto untuk menjebol gawang Vanuatu. Tim tamu berusaha bangkit untuk menyamakan kedudukan. Vanuatu bisa memanfaatkan celah di pertahanan Indonesia, satu diantaranya dari Elkington Molivakarua di menit ke-11, namun tidak membuahkan hasil.

BACA JUGA: Lawan Vanuatu, Begini Formasi Timnas Indonesia

Pada menit ke-20, Indonesia unggul 2-0 lewat Evan Dimas usai melepaskan tembakan voli dengan memanfaatkan umpan Beto yang tak bisa dibendung kiper Dick Taiwia. Sejumlah peluang yang didapat Indonesia tidak berhasil dimaksimalkan dengan baik, sehingga skor 2-0 untuk tim Garuda menutup babak pertama.

Pada babak kedua, Indonesia langsung menggebrak pertahanan Vanuatu. Hasilnya, Beto sukses memperlebar keunggulan menjadi 3-0 ketika babak kedua berjalan tiga menit ketika menanduk umpan Andik.

Gol ini makin menumbuhkan kepercayaan diri pemain Indonesia. Tim Merah Putih menunjukkan dominasi mereka dengan memperbesar keunggulan di menit ke-60 lewat aksi individu Beto yang memperdayai sejumlah pemain belakang Vanuatu sebelum menceploskan bola ke dalam gawang.

Setelah peluang emasnya ke gawang kosong di menit ke-63 digagalkan bek Joseph Solo Lui Iaruel sebelum melewati garis, Beto membayar lunas kegagalannya itu dengan mencetak quat-trick selang dua menit kemudian.

BACA JUGA: Timnas Indonesia Kalah 1-4 dari Yordania

Kendati telah unggul 5-0 gol, Indonesia tidak menurunkan tekanan. Hal ini setelah umpan pendek Dedik Setiawan dituntaskan Evan Dimas pada menit ke-74. Sko pun berubah menjadi 6-0.

Selepas laga berjalan 80 menit, Indonesia sedikit menurunkan tempo permainan. Kondisi ini dimanfaatkan Vanuatu untuk melakukan tekanan. Namun hingga peluit panjang ditiupkan wasit, skor 6-0 tidak mengalami perubahan.

Pelatih Tim Nasional Indonesia, Simon McMenemy mengapresiasi performa anak asuhnya di laga ini. Ia menyebut para pemain timnas Indonesia dapat menerapkan permainannya secara benar. Seluruh instruksi yang diberikan bisa diperagakan dengan baik.

BACA JUGA: Timnas Gelar TC Jelang Laga Lawan Jordania dan Vanuatu

Hasil ini pun menjadi modal bagus Andritany dan kawan-kawan untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung September mendatang.

"Kami bisa kuasai pertandingan, tidak buru-buru dalam menyerang, bisa menguasai dengan sabar, kapan menyerang dan bertahan. Kami bisa cetak lebih dari 6 gol, tapi bisa kebobolan 3 gol. Saya tidak suka," kata McMenemy usai laga di laman PSSI.org.

Meski begitu, lini belakang Timnas Indonesia menjadi bahan evaluasi Simon. Untuk itu ia akan terus memoles terus pertahanan agar pada laga-laga mendatang bisa lebih baik lagi.

BACA JUGA: Pemain Timnas Indonesia Optimis Raih Hasil Positif Lawan Yordania

"Saya sebagai pelatih, saya percaya bahwa permainan itu dimulai dari belakang, kenapa? karena di Indonesia ada yang bisa melakukan itu. Kami punya Evan Dimas dan yang lainnya," katanya.

Ia hanya tinggal meningkatkan kecepatan passing, lalu kecepatan pengambilan keputusan juga mesti diperbaiki lagi. "Tapi, secara keseluruhan, kami siap untuk tampil cukup bagus," tambahnya.

Diakui Simon, kemenangan telak atas Vanuatu tak lepas dari hasil evaluasi pasca laga melawan Yordania. Adapun pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dengan skor 1-4.

"Ya, kekalahan melawan Yordania membuat kami banyak dapat pelajaran. Dari sini pertandingan bukan kemenangan 6-0 yang kami dapatkan, tapi kita biasa kuasai pertandingan," jelas pelatih berusia 41 tahun tersebut.

BACA JUGA: Laga Kandang Lawan Vanuatu, Simon Mcmenemy Anggap Spesial

Sementara, Pelatih Vanuatu, Paul Munster, mengaku kecewa dengan hasil yang didapatkan timnya. Menurut Munster kekalahan telak itu karena anak asuhannya sering melakukan kesalahan. Selain itu, ia menyebut timnya tak bisa menjalankan permainan seperti yang diintruksikannya.

"Pertandingan yang secara umum kesalahan kami sendiri secara individu. Pemain terlalu banyak bermain di lapangan tanpa game plan. Kehilangan posisi. Semua gol dari kesalahan individu," kata Munster.

Kendati demikian Munster, menyebut timnya dapat memetik pelajaran berharga dari pertandingan tersebut. Ia pun bakal melakukan evaluasi agar bisa menampilkan permainan maksimal ketika bermain di Pacific Games, Juli mendatang.

"Pemain yang kami bawa berusia 21-22 tahun, dan baru dimainkan dalam laga kali ini. Ini laga pertama mereka di Asia. Secara permainan kecewa, tapi kami belajar sesuatu dari sini. Secara umum kecewa dengan hasil malam ini," tambahnya.