Logo

Menaker Klaim Jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia Sedikit

Reporter:

Sabtu, 26 January 2019 04:01 UTC

Menaker Klaim Jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia Sedikit

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri. Foto: Ist.

JATIMNET.COM, Surabaya - Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Indonesia tergolong sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk Indonesia sebesar 263 juta jiwa.

Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan sampai akhir tahun 2018, jumlah TKA yang bekerja di Indonesia tercatat sebanyak 95.335 orang.

“Jumlah TKA di Indonesia masih sangat amat terkendali sehingga tak perlu dikhawatirkan," ujar Hanif  Dhakiri  dalam siaran pers yang diterima Jatimnet.com, Sabtu 26 Januari 2019.

BACA JUGA: Jangan Termakan Hoaks Demo Buruh Cina di Morowali

Hanif lalu membandingkan jumlah TKA yang bekerja di Singapura yang mencapai seperlima dari jumlah penduduknya. Bahkan di Qatar, jumlah TKA-nya jauh lebih besar dibandingkan dengan total jumlah penduduknya.

Berbagai ketentuan dan persyaratan juga harus dipenuhi TKA untuk bekerja di Indonesia sebagai bentuk pengendalian pemerintah terhadap penggunaan TKA di Indonesia.

Selain harus memiliki izin kerja dan izin tinggal, kata Hanif, TKA juga harus punya syarat pendidikan, harus penuhi kompetensi, harus duduk di jabatan tertentu, bekerja di lokasi tertentu dan bekerja dalam lokasi tertentu.

Pemerintah akan menindak tegas jika TKA melakukan pelanggaran baik pelanggaran  tak berizin, melanggar izin, illegal atau semacamnya.

BACA JUGA: Kenaikan Upah Diperkirakan Picu PHK 10 Persen Buruh Jatim

Sementara itu, Menaker meminta masyarakat menyikapi dengan bijak investasi Cina di Indonesia khususnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pasalnya investasi Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menyerap 25 ribu tenaga kerja Indonesia.

"Contoh di Kawasan Industri Morowali. Investasi Cina di sana hingga saat ini membuka 28 ribu lapangan kerja. Dari 28 ribu lapangan kerja yang tersedia, tiga ribu orang diisi tenaga kerja dari Cina dan 25 ribu orang diisi oleh tenaga kerja Indonesia," kata Hanif.

Menurutnya, isu tenaga kerja Cina mengambil lapangan kerja di Indonesia tidak benar. Faktanya, pekerja Cina hanya sekitar 10,7 persen dari total lapangan kerja yang ada di Morowali.

Untuk itu, lanjut Hanif, seharusnya investasi negara lain khususnya Cina harus disyukuri karena membuka banyak kesempatan kerja baru bagi pekerja lokal. "Kalau tidak ada investasi dari Cina justru 28 ribu lapangan kerja yang ada di Morowali menjadi tidak ada," ungkapnya.