Senin, 26 November 2018 03:52 UTC
Caption: Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin di Surabaya, Minggu, 25 November 2018. Foto: Baehaqi Almutoif
JATIMNET.COM, Surabaya- Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifudin meminta kepada para guru Madrasah untuk mendidik siswa agar siap menghadapi tantangan zaman.
"Dua hal yang menjadi tantangan baru para guru dalam perkembangan zaman, yakni era globalisasi, dan distruksi teknologi," kata Lukman pada kegiatan Anugrah GTK Madrasah Berprestasi di Dyandra Conventionhall, Minggu malam, 25 November 2018.
Karena itu, Lukman mengingatkan guru harus lebih gigih dalam menanamkan nilai kebangsaan pada generasi muda.
Menurut Lukman, era globalisasi mempunyai banyak sisi positif dan tanpa batas sehingga tercipta dunia baru bersama bangsa lain dalam dunia maya. Keterbukaan informasi, efisiensi, serta sejumlah fasilitas banyak dirasakan manfaatnya.
"Tetapi juga menimbulkan hal-hal yang juga berbahaya. Paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai agama dan negara akan mudah masuk pada lingkungan atau bahkan ruang privat keluarga," ujar dia.
Dia mencontohkan paham liberal, transnasional dan lain sebagainya. "Jika generasi muda salah memahami dua hal itu, akan mengubah tatanan nilai dalam negeri dan menyebabkan perubahan yang signifikan," ujarnya.
Sedangkan distruksi teknologi atau kesenjangan teknologi merupakan tantangan yang paling dekat dengan generasi muda, khususnya pada bidang pendidikan.
BACA JUGA: Menteri Agama: Politisi Jangan Arahkan Dukungan Menyoblos Yang Seagama
Mudahnya akses informasi dan ukuran yang fleksibel menjadikan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, jika tidak dibarengi dengan kesadaran akan berdampak negatif bagi generasi muda, khususnya di bidang pendidikan.
"Seperti kita saling dekat satu sama lain, tapi kita tidak saling bicara karena sibuk dengan gadget masing-masing. Nah, hal ini akan menggeser nilai agama dalam negeri kita," kata Lukman.
Dua hal tersebut merupakan tantangan yang sangat kompleks pada dunia pendidikan. Setiap guru, kata Lukman, harus terus berupaya meneguhkan dan menegaskan jati diri bangsa pada generasi muda sesuai dengan nilai-nilai dalam negeri maupun nilai agama.
Tugas tersebut merupakan peran pendidik yang dituntut memberikan perhatian terhadap tantangan yang terjadi.
Lukman sangat mengapresiasi peran guru selama 73 tahun atas keteguhan dan ketulusannya menciptakan generasi yang unggul dan berkarakter. "Nilai-nilai yang ditanamkan akan menjadi landasan dalam mengarungi kehidupan saat ini maupun masa mendatang," ujarnya.