Logo

Menteri Agama: Politisi Jangan Arahkan Dukungan Menyoblos Yang Seagama

Reporter:,Editor:

Senin, 26 November 2018 01:40 UTC

Menteri Agama: Politisi Jangan Arahkan Dukungan Menyoblos Yang Seagama

Caption: Menteri Agama Lukman Saifuddin di Surabaya, 25 November 2018. Foto: Baehaqi Almutoif

JATIMNET, Surabaya - Menteri Agama Lukman Saifuddin mengajak seluruh politikus yang sedang bertarung di dunia politik pada pemilihan umum (pemilu) 2019 tidak menggunakan agama sebagai alat mengumpulkan suara. Ia berharap semua calon menerapkan esensi nilai agama dibandingkan harus mengarahkan dukungan untuk menyoblos calon dengan agama yang sama.

“Isu agama seharusnya dibawa kepada esensinya, yakni di nilai substantif, misalkan menegakkan keadilan, melindungi hak asasi manusia, kesamaan didepan hukum hingga sikap jangan buat hal yang merendahkan sesama manusia. Itu yang betul. Jangan kemudian memanipulasi ajaran agama dan mengajak pemilih tertentu tidak memilih calon tertentu yang berbeda agama,” ujar Lukman di Surabaya, Minggu 25 November 2018.

Luqman menilai, penerapan esensi nilai-nilai yang terkandung dalam agama sangat bisa digunakan untuk mengarahkan ke hal positif. Para calon baik itu presiden, legislatif maupun kepala daerah dapat menerapkan ajaran agama disaat berpolitik. Bukannya justru condong mengajak seseorang untuk memilih calon dengan agama tertentu. Karena praktek seperti itu bisa berujung perpecahan diantara umat beragama.

BACA JUGA: Menag Minta Guru Siap Hadapi Tantangan Baru Dunia Pendidikan

“Kita harus kembali menyadari esensi jati diri bahwa kita semua bersaudara. Jadi Pileg, pilpres serta pilkada semua itu adalah kompetisi sesama anak bangsa. Tujuannya saling berkompetisi untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini,” sebutnya.

Tidak lagi kemudian menganggap berbeda pilihan berarti saling merendahkan sesama warga negara. Tidak lagi menganggap yang kalah perlu dikucilkan. Tapi lebih dari sekedar itu, yakni membawa kemakmuran bagi bangsa dan negara. “Ini kan agenda politik 5 tahunan sudah rutin digelar. Jadi saya rasa melakukan hal yang wajar saja dalam kampanye,” tuturnya.

Himbauan menteri agama ini tidak hanya berlaku bagi para calon yang bertarung di pemilihan umum 2019 saja, melainkan juga tim pemenangan. Luqman berharap tim kampanye tidak memakai isu agama untuk menjual calon yang didukungnya.

“Jangan pernah punya persepsi kompetisi saling mengalahkan, tidak untuk sesama saudara kita. berkompetisi itu untuk saling merebut hati rakyat,” tandasnya.