Rabu, 13 May 2020 07:20 UTC
Kasat Lantas Polres Jember, AKP Mohamad Ardi Wibow
JATIMNET.COM, Jember - Di tengah pandemi Covid-19, pemerintah sudah melarang masyarakat untuk melakukan mudik lebaran. Hal ini tidak seperti tahun sebelumnya, banyak warga berbondong-bondong mudik ke kampung halaman, untuk silaturahmi ke saudara.
Untuk mudik, ada masyarakat yang menggunakan transportasi pribadi, kendaraan roda dua maupun moda angkutan bus. Namun, kali ini untuk mengantisipasi merebaknya virus corona, Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Jember menggelar operasi ketupat.
"Operasi Ketupat tetap kita laksanakan selama 37 hari. Tetapi tahun ini berbeda. Jika tahun-tahun sebelumnya kita mengamankan jalur mudik, sekarang kita malah melarang orang untuk mudik," ujar Kasat Lantas Polres Jember, AKP Mohamad Ardi Wibowo saat ditemui Jatimnet.com, Rabu 13 Mei 2020.
Dia menghimbau kepada masyarakat yang ada keinginan mudik, untuk sementara waktu dibatalkan. Sebab, demi kepentingan bersama, yakni memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
BACA JUGA: Organda Jatim Tetap Tidak Layani Mudik selama Pandemi Covid
"Kalau saya lebih pas menyampaikannya adalah menunda dulu mudik, bukan melarang. Nanti pasti akan diberi waktu yang pas untuk mudik oleh pemerintah, ketika semuanya sudah reda," lanjut perwira asal Bandung ini.
Sejauh ini, dari pengamatan Sat Lantas Polres Jember, belum terlihat adanya peningkatan arus kendaraan yang mudik memasuki Jember. Kendaraan dari luar kota yang diperkirakan mudik ke Jember, baru sebatas dari kota-kota sekitar, seperti Banyuwangi, Bondowoso dan Lumajang.
Meski demikian, antisipasi tetap dilakukan dengan melakukan penjagaan ketat di dua titik yang diperkirakan akan menjadi pintu masuk utama ke Jember. Kedua pos check point itu adalah di Desa Garahan, Kecamatan Silo dan di Desa/Kecamatan Sumberbaru.
"Pos di Garahan ini antisipasi mereka yang datang dari Banyuwangi dan juga Bali. Di sana mungkin banyak perantau asal Jember yang kehilangan pekerjaan sehingga memaksakan diri untuk pulang. Itu yang akan jadi fokus dan kita perketat," kata Ardi.
BACA JUGA: ODP Jember Mudik ke Sampang Terjaring PSBB di Surabaya, Disuruh Putar Balik
Adapun pos check point di Desa/Kecamatan Sumberbaru diperkirakan akan menjadi pintu masuk bagi pemudik dari Surabaya ataupun Jakarta serta kota-kota besar lain. Pada pos pemeriksaan, polisi nanti akan memeriksa KTP dari warga yang melintas.
"Kalau dr zona merah seperti Surabaya, ya akan kita suruh untuk kembali. Seperti yang juga dilakukan Satlantas di kota-kota lain," tutur Ardi.
Sejauh ini, petugas dari Pemkab Jember baru sebatas memasang gelang merah, jika ada warga yang masuk Jember dari zona merah. Selain di pintu masuk Jember, penyekatan sebenarnya juga sudah dilakukan secara merata di berbagai kota.
Dengan demikian, calon pemudik dari kota-kota yang cukup jauh yang hendak menuju Jember, harus "berjuang" menerobos beberapa kali penyekatan yang ada di tiap kota. Meski demikian, polisi mengakui masih ada kemungkinan pemudik masuk Jember dari jalur tikus atau jalan alternatif. "Pada akhirnya kembali kepada kesadaran kita masing-masing, agar virus ini segera teratasi," katanya.