Selasa, 03 September 2019 13:19 UTC
Foto: Ilustrasi/Cheppy.
JATIMNET.COM, Jakarta - Masih menunggu dua hari lagi untuk membuka blokir internet di Papua dan Papua Barat. Pasalnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto masih menunggu perkembangan kondisi keamanan kondusif.
Untuk memastikan kondisi keamanan kondusif, Wiranto mengaku berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN yang saat ini berada di Papua.
"Tadi saya sudah koordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri dan Kabin. Saya tanya, saya minta, kalau dicabut (pembatasan akses internet) bagaimana?" kata Wiranto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Seperti dilansir Suara.com, Selasa 3 September 2019, dia mengatakan berdasarkan informasi Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BIN, belakangan hoaks sudah berkurang, hasutan hampir tidak ada, kondisi di daerah sudah stabil.
BACA JUGA: Safenet Desak Pemerintah Hentikan Pelambatan Akses Internet di Papua
Namun berdasarkan prediksi keamanan, dia mengatakan pemerintah masih membutuhkan waktu untuk memastikan hal tersebut dua hari ke depan.
"Memang tone sudah positif, kondisi daerah sudah stabil. Tapi dari analisis dan prediksi keamanan kita masih mohon waktu sebentar saja. Sekarang kan tanggal 3, kalau tanggal lima sudah kondusif kita buka kembali internet," ujar Wiranto.
Dia mengatakan pembatasan akses internet hanya dilakukan sebagian dan sementara. Masyarakat di Papua dan Papua Barat masih bisa mengirimkan pesan singkat SMS dan WhatsApp.
Pembatasan itu, kata dia, merupakan reaksi dari satu kondisi yang membahayakan keamanan nasional, karena banyaknya pihak yang ikut menggunakan kesempatan untuk mengacaukan keadaan dengan internet khususnya media sosial.
BACA JUGA: 100 Hoaks Menyebar di Media Sosial Tiap Bulan
"Waktu saya masih kapten, dapat kabar dari Papua lama. Kalau sekarang hitungan detik informasi sudah sampai ke publik. Kemarin banyak hoaks, hasutan, tone negatif, sehingga menambah kacau keadaan. Maka sesuai undang-undang, kami memohon maaf sebagian daerah internet kita lemotkan dulu," tutup Wiranto.