Logo

Melalui Rail Express, KAI Siap Angkut Bahan Pangan Selama PSBB

Reporter:,Editor:

Selasa, 21 April 2020 13:20 UTC

Melalui Rail Express, KAI Siap Angkut Bahan Pangan Selama PSBB

RAIL EXPRESS. Layanan jasa angkutan barang Rail Express PT KAI siap angkut bahan pangan selama masa PSBB. Foto: Istimewa

JATIMNET.COM, Surabaya – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya melalui jasa layanan pengiriman Rail Ekspress siap melayani distribusi barang retail termasuk bahan pangan seperti beras, buah-buahan, sayur-sayuran dan lainnya, dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah dan akan diterapkan di berbagai daerah.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto menjelaskan Rail Express merupakan layanan angkutan barang station to station dengan harga terjangkau yang tersedia di 60 stasiun di pulau Jawa.

"Pelanggan cukup menyerahkan barang ke loket Rail Express di stasiun dan mengambilnya di loket Rail Express stasiun tujuan," kata Suprapto, Selasa, 21 April 2020.

Sesuai Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 disebutkan bahwa perusahaan transportasi logistik untuk bahan pangan masih dapat beroperasi tanpa pembatasan.

BACA JUGA: Imbas Covid-19, Daop 9 Turunkan Volume Penumpang Kereta Api Hingga 50 Persen

Sejalan dengan hal itu, Suprapto menyebut sebelumnya Rail Express telah melayani angkutan bahan pangan seperti telur dari Blitar ke Jakarta, bawang merah dari Nganjuk ke Jakarta, salak dari Purwosari ke Jakarta, sayur dan buah dari Malang dan Kebumen ke Jakarta dan Bandung, dan angkutan bahan pangan lainnya ke berbagai tujuan.

"Semoga layanan ini dapat membantu masyarakat yang ingin mendistribusikan barangnya pada masa pandemi Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, KAI saat ini memaksimalkan angkutan barang dalam bisnisnya. Hal ini karena angkutan penumpang terus mengalami penurunan jumlah penumpang dan berimbas kepada pembatalan sebagian besar perjalanan kereta api.

“KAI mencatat adanya peningkatan volume angkutan barang pada bulan Maret 2020 dibandingkan dengan Februari 2020. Pada Maret 2020, KAI mengangkut 4,2 juta ton, naik 16 persen dibanding Februari 2020 dengan jumlah 3,6 juta ton,” ujarnya.

BACA JUGA: Berikut Upaya Dilakukan PT Daop 8 Lawan COVID-19

Sedangkan secara nasional, terjadi kenaikan volume angkutan barang yang disumbang oleh angkutan perkebunan sebesar 400 persen dari 12 ribu ton menjadi 61 ribu ton.

"Kemudian angkutan klinker (bahan baku semen) naik 159 persen dari 43 ribu ton menjadi 114 ribu ton, angkutan batu bara naik 15 persen dari 2,6 juta ton menjadi 3 juta ton, peti kemas naik 8 dari 373 ribu menjadi 404 ribu, dan angkutan retail naik 4 persen dari 11 ribu ton menjadi 12 ribu ton," katanya.

Di tengah menurunnya volume angkutan penumpang, KAI memaksimalkan lini angkutan barang dan diharapkan mampu mempercepat pendistribusian logistik yang dibutuhkan di berbagai daerah termasuk logistik yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19.

BACA JUGA: KAI Imbau Pembatalan Tiket Daring Melalui Aplikasi KAI Access

“Kami informasikan bahwa terhitung pada bulan Maret 2019 telah terjadi perubahan pola bisnis di angkutan barang hantaran (Rail Express) yang sebelumnya menggunakan sistem business to business (B to B) menjadi business to costumer (B to C)," ucapnya.

Pada pola sebelumnya, konsumen yang ingin mengangkut barang dengan menggunakan angkutan kereta api harus menggunakan jasa ekspeditur untuk bisa diangkut dengan kereta api.

"Pada pola bisnis yang baru ini, siapapun baik itu masyarakat perorangan maupun pihak bisnis lainnya bisa langsung berhubungan dengan PT KAI di loket yang telah disediakan untuk mendapatkan layanan angkutan barang hantaran kereta api," ujarnya.