Logo

Pria Ponorogo Manfaatkan Batok Kelapa, Hasilnya Tembus Pasar Luar Negeri

Reporter:,Editor:

Sabtu, 02 January 2021 02:00 UTC

Pria Ponorogo Manfaatkan Batok Kelapa, Hasilnya Tembus Pasar Luar Negeri

no image available

JATIMNET.COM, Ponorogo - Pada umumnya kelapa yang dimanfaatkan adalah dagingnya untuk dibuat santan dan bumbu masak. Namun menjadi hal berbeda saat berada di tangan Pito Cahyono, warga Desa Carat, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. 

Pria berusia 35 tahun tersebut menjadikan kelapa lebih bermanfaat, mempunyai nilai seni jual yang menarik dengan mengambil bagian batoknya saja. Semua sabut kelapa dikupas habis tinggal kepala batoknya  dibuat menjadi perabot rumah tangga seperti mangkok, cangkir, lepek, sendok, dan berbagai hiasan rumah tangga lainnya. 

Bahkan saat ini dirinya memanfaatkan batok kelapa untuk dijadikan pot hias gantung sebagai wadah tanaman hias seperti skulen dan tanaman hias lainnya. “Jika dulu saya mencari limbah kelapa, sekarang saya justru ambil kelapa utuh untuk diambil batoknya,” kata Yono, Sabtu 2 Januari 2021.

Ia melakukan hal ini karena mencari limbah batok kelapa yang kondisinya bagus dan bisa dijadikan alat rumah tangga semakin sulit. Sehingga agar produksi kerajinan batok kelapa miliknya tetap bisa berjalan, ia akhirnya memilih untuk menyetok sendiri kelapa untuk diambil batoknya.

BACA JUGA: Peduli Lingkungan, Wanita 55 Tahun di Kota Probolinggo Kumpulkan Minyak Jelantah Agar Tak Dikonsumsi

“Daging kelapanya diambil untuk diolah lagi menjadi minyak kelapa, jadi tidak ada yang terbuang. Sabut kelapanya juga dijadikan kayu bakar untuk mengolah minyak,” ujar Yono.

Yono menerangkan untuk membuat kerajinan dari batok kelapa ini menurutnya tidaklah sulit, hanya perlu ketelatenan dan kreatifitas akan diolah menjadi apa batok kelapa tersebut. 

Bahkan saat booming batu akik, ia pernah diminta untuk membuat “emban” batu akik dari batok kelapa. “Kalau saat ini yang lagi ramai adalah pot bunga dan cangkir dari batok,” terang Yono.

Usaha yang sudah ia tekuni sejak 2015 ini, selain membuat peralatan rumah tangga, ia juga menerima pesanan untuk membuat batok kelapa untuk hiasan dan hadiah untuk seseorang.

BACA JUGA: Bilik Deteksi Suhu Badan Otomatis Buatan Guru Di Ponorogo 

Bahkan pesanan tidak hanya dari Indonesia, saat ini kerajinan batok kelapa miliknya telah merambah luar negeri seperti Taiwan dan Hongkong.

“Awalnya ada teman buruh migran membawa untuk oleh-oleh majikannya, selanjutnya majikannya meminta untuk dibuatkan lagi,” ujar Yono.

Dari situ satu set mangkok yang ia jual hanya Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu dan satu set cangkir dengan lepeknya dan tutupnya seharga Rp 40 ribu semakin laris dipasaran.

Ia juga banyak menerima pesanan dari pedagang makanan untuk dibuatkan mangkok dari batok kelapa, seperti pedagang soto dan dawet banyak yang memesan kepadanya. “Kalau saat ini yang booming pot gantung dengan motif batik, saya hargai Rp 30 ribu sudah sekalian tali,” pungkas Yono.