Logo

Mahasiswi Bahasa Mandarin UK Petra Wakili Indonesia ke China dalam Lomba Chinese Bridge

Reporter:,Editor:

Rabu, 23 June 2021 03:40 UTC

Mahasiswi Bahasa Mandarin UK Petra Wakili Indonesia ke China dalam Lomba Chinese Bridge

Mahasiswi Bahasa Mandarin UK Petra Wakili Indonesia ke China dalam Lomba Chinese Bridge

JATIMNET.COM, Surabaya - Mahasiswi program studi Bahasa Mandarin UK Petra, Devina Paulina Yapari, berhasil meraih juara 1 tingkat nasional dan pemenang popularitas dengan “likes” terbanyak dalam lomba Chinese Bridge. Prestasi ini kemudian membuat Devina menjadi perwakilan Indonesia.

“Puji Tuhan. Saya senang dan benar-benar tidak menyangka akan mewakili Indonesia dari Jawa Timur dalam lomba Chinese Bridge di China untuk kategori mahasiswa,” kata Devina.

Sebagai informasi, Chinese Bridge merupakan salah satu ajang perlombaan tahunan berbahasa Mandarin dari pemerintah Tiongkok bertaraf internasional yang mengasah kemampuan berpidato, pengetahuan, serta penampilan seni (unjuk bakat) untuk kategori siswa SMA dan mahasiswa.

Baca Juga: UK Petra Bantu Jamban Sehat bagi Warga di Wilayah Eks Lokalisasi Dolly

Kompetisi ini digelar secara daring pada 18 - 20 Juni 2021 lalu. Devina memaparkan, ada empat bidang yang dilombakan yaitu pidato Bahasa Mandarin, tanya jawab dalam Bahasa Mandarin, tes tulis dengan topik pengetahuan seputar Tiongkok dan Mandarin, serta unjuk bakat berbudaya Tionghoa.

“Prosentase penilaiannya pidato sebesar 25 persen, tanya jawab 15 persen, tes tulis 15 persen dan unjuk bakat 45 persen,” ia menguraikan.

Tema lomba Chinese Bridge 2021 ini yaitu 天下一家 tiānxià yìjiā atau One World One Family. Sesuai dengan tema yang diminta, Devina membawakan pidato dengan memboyong semboyan negara Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika sebagai contohnya.

* Devina saat menunjukkan piagam penghargaannya.

"Di dunia ini tidak ada manusia yang sama persis. Tetapi di tengah perbedaan itu manusia bisa saling menghormati dan menolong agar terwujud dunia yang harmonis," ia menjelaskan.

Sedangkan untuk unjuk bakat, mahasiswi semester 8 tersebut memainkan erhu, yakni alat musik tradisional Tiongkok dengan membawakan lagu berjudul 赛马 atau dalam Bahasa Indonesia berarti Balap Kuda.

“Lagu berdurasi 1 menit 30 detik ini merupakan lagu klasik Tiongkok yang terkenal memiliki tingkat kesulitan tinggi, sebab temponya yang cepat dan membutuhkan teknik menirukan suara kuda serta kelincahan jari,” terang gadis yang baru belajar erhu secara otodidak selama tiga tahun itu.

Bukan tanpa halangan, Devina juga sempet mengalami minder saat lomba tingkat nasional ini berlangsung.

“Lawan saya berasal dari Medan, Jakarta hingga Kalimantan yang Bahasa Mandarinnya sangat bagus sebab dipakai dalam obrolan sehari-hari, jadi sejak kecil sudah jago Bahasa Mandarin. Total peserta kategori mahasiswa ini mencapai 35 orang yang berasal dari sembilan provinsi di 14 universitas seluruh Indonesia,” ia menerangkan.

Baca Juga: Petranesian Online Market, Usaha Meningkatkan Transaksi di Masa Pandemi Covid-19

Selain lawan yang tidak mudah, kompetisi ini pun harus dilaluinya dengan perjuangan yang cukup menguras energi dan pemikiran. Terlebih, terkait kendala jarak dan pembagian waktu.

Devina mengaku lebih nyaman latihan secara offline. Namun, lantaran kondisi yang tidak memungkinkan hingga membuatnya harus latihan bersama para dosen yang berada di Surabaya secara online menggunakan Zoom. Bahkan, saat persiapan lomba ini Devina juga sedang dalam proses pengerjaan skripsi.

Usaha keras itu pun berbuah manis. Kini, Devina tengah mempersiapkan diri untuk berlomba tingkat internasional mewakili Indonesia antara bulan September - Oktober 2021 mendatang.

“Semoga saya bisa mengharumkan nama Indonesia dan Universitas Kristen Petra dalam lomba Chinese Bridge tingkat internasional nanti. Doakan dan dukung saya ya,” ia berharap.