Minggu, 22 December 2019 22:15 UTC
KEMASAN JAMU: Ragam Desain Packaging Jamu Beras Kencur yang dibuat Oleh Ellen Violetta mahasiswi Prodi DKV UK Petra.
JATIMNET.COM, Surabaya - Berangkat dari kegelisahannya banyak orang maupun generasi milenial saat ini mulai meninggalkan minum jamu tradisional Indonesia Mahasiswi di Surabaya membuat suatu inovasi menarik, mengenai packaging minuman jamu beras kencur.
Untuk itu sebagai generasi milenial Ellen Violetta, mahasiswa Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen (UK) Petra membuat inovasi tersebut. Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut dimana salah satunya karena faktor kemasan.
"Secara visual kemasan jamu yang ada saat ini kurang menarik secara, sehingga mengurangi minat orang untuk mencoba atau membeli produk jamu tersebut," mahasiswi semester tujuh ini.
Berdasar itulah, Ellen pun membuat terobosan melalui pembuatan kemasan jamu beras kencur dengan menggabungkan kesan modern dan tradisional. Beras kencur di pilih Ellen karena memiliki banyak manfaat.
BACA JUGA: Kembangkan Mutu Pendidikan Logistik dan Pelayaran, Petra gandeng SPIL
Selain itu, beras kencur juga memiliki satu problem yaitu endapan di dasar botol yang merupakan sari beras kencur. Endapan inilah bagi orang awam dan anak-anak muda yang belum pernah mencoba beras kencur, menganggap bubuk tersebut "ampas".
"Padahal bubuk yang ada di dasar botol sebenarnya merupakan sari beras kencur yang bermanfaat. Sehingga sebelum meminumnya harus dibalik atau dikocok terlebih dahulu agar mendapatkan manfaatnya," terang Ellen.
Berangkat dari problem tersebut, Ellen mendesain tiga hal yaitu label botol, boks dan sachet. Kemasan botol menggunakan kaca, agar tidak menambah limbah plastik dan mudah didaur ulang kembali, Sementara desain label pada botol, Ellen mencoba menggelitik rasa penasaran orang.
"Jika kemasan botol berdiri normal maka terlihat wajah seorang ibu-ibu layaknya penjual jamu. Akan tetapi, jika dibalik maka akan terlihat seperti wajah tuan putri," ujar Ellen mahasiswi angkatan 2016 ini.
BACA JUGA: Mahasiswa UK Petra Ubah Ampas Kopi Jadi Meja
Harapannya, agar bisa dapat mengundang rasa penasaran karena ingin melihat seperti apa wajahnya bila botol dibalik, dan pada akhirnya sari tersebut turun ke bawah dan tercampur.
Sementara, untuk desain pada boks dan sachet memiliki ilustrasi yang mana gambar tersebut merupakan proses dari pembuatan jamu pada zaman dahulu. Mulai dari proses menumbuk, memasak lalu dituang dalam botol, dan kemudian dijual berkeliling dengan cara digendong.
Tak lupa Ellen menambahkan motif batik dalam kemasan box dan sachet pada jamu tersebut.
"Motif batik ditambahkan agar anak muda zaman sekarang tetap mengingat bahwa minuman jamu ini merupakan bagian dari Indonesia. Selain itu, agar mereka juga tidak melupakan ciri khas dari ibu-ibu penjual jamu zaman dahulu yang selalu menggunakan jarik panjang bermotif batik," kata Ellen.
Nah rupanya inovasi unik ini telah berhasil meraih juara 1 untuk kategori Packaging Desain dalam kompetisi Ultigraph yang digelar oleh Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta.
