JATIMNET.COM, Probolinggo – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Probolinggo menggelar Training of Trainer (ToT) untuk penanggulangan HIV/AIDS di AMIK Taruna Leces, Selasa, 6 Agustus 2024. Kegiatan tersebut diikuti 35 mahasiswa dan mahasiswi.

Para peserta ToT mendapatkan materi dari narasumber yang berasal dari Puskesmas Tongas dan Puskesmas Sumberasih. Materi yang diberikan mencakup berbagai aspek mengenai HIV/AIDS, mulai dari cara penularan hingga metode pencegahannya.

Sekretaris KPA Kabupaten Probolinggo Ismail Pandji menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam menyebarluaskan informasi terkait HIV/AIDS di kalangan teman sebaya dan masyarakat.

"Mahasiswa diharapkan dapat menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS kepada teman-temannya dan masyarakat di lingkungan masing-masing," ujar Ismail. 

BACA: Dinkes Kabupaten Probolinggo Evaluasi Pengelolaan Obat HIV dan TBC di Puskesmas

Ismail juga menyampaikan kalau penyebaran informasi tidak harus melalui forum resmi saja.

"Mahasiswa bisa menggunakan berbagai komunitas yang mereka miliki, seperti komunitas ngopi, nyanyi-nyanyi, atau dangdutan untuk menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS," katanya.

Ia menambahkan kegiatan ToT merupakan respons atas meningkatnya jumlah mahasiswa di daerah lain yang terpapar HIV/AIDS yang diketahui melalui siaran TV nasional.

"KPA diberikan mandat untuk memberikan edukasi terkait penanggulangan HIV/AIDS kepada mahasiswa di Kabupaten Probolinggo," kata Ismail.

BACA: Tertinggi di Jatim, Ini Strategi Dinkes Surabaya Tekan Kasus HIV

Namun, kegiatan ini sempat tertunda karena keterbatasan anggaran dan baru bisa terlaksana tahun ini di beberapa universitas, seperti Universitas Panca Marga (UPM), Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong, dan AMIK Taruna Leces.

"Tahun depan, kami berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di Universitas Hafshawaty Zainul Hasan (Unhasa) Genggong dan Universitas Nurul Jadid (Unuja) Paiton," katanya.

Kegiatan ToT bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang cukup tentang HIV/AIDS, sehingga mereka dapat berkontribusi dalam menyebarluaskan informasi dan membantu mengurangi stigma serta penularan HIV/AIDS di masyarakat.