Logo

Lokasi Temuan Batu Diduga Arca Candi Gedog Ramai Kunjungan Warga

Reporter:,Editor:

Senin, 02 September 2019 16:21 UTC

Lokasi Temuan Batu Diduga Arca Candi Gedog Ramai Kunjungan Warga

DIPAGARI. Para pemuda yang tergabung dalam Paguyuban Joko Pangon memagari kawasan temuan baru diduga arca berbentuk kepala raksasa di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Foto: Yosibio

JATIMNET.COM, Blitar – Lokasi penemuan batu diduga arca di kawasan yang diyakini sebagai tempat Candi Gedog mengundang minat warga untuk melihat dari dekat.

Sejumlah warga pun bergantian menuju lokasi temuan batu arca yang diduga berbentuk kepala raksasa, koin kuno, serta batu bata terstruktur di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Kedatangan pengunjung yang terus memadati areal temuan dugaan benda purbakala ini membuat sekelompok pemuda Gedog yang tergabung dalam Paguyuban Joko Pangon, mengantisipasinya dengan memasang pagar di luar garis polisi.

BACA JUGA: Keberadaan Candi Gedog di Blitar Mulai Terungkap

Mereka bergotong royong memasang pagar bambu dengan radius lebih besar dari garis polisi agar pengunjung tidak bisa mendekat ke lokasi temuan. Selain pagar, pemuda juga memasang lampu penerangan di areal candi lama, serta areal arca dan koin kuno.

"Kami melibatkan sekitar 70 pemuda, dibantu warga memasang pagar bambu dan lampu penerangan. Lampu ada sekitar tiga titik yang akan kami pasang, agar lokasi aman dari tindakan jahat," kata Edy Subagyo, penggagas Paguyuban Joko Pangon saat wawancarai Jatimnet, Senin 2 September 2019 petang.

Selain pemasangan pagar dan lampu, paguyuban yang peduli dengan peninggalan sejarah ini juga memasang sebuah banner berukuran sekitar 2x4 meter. Banner ini bertuliskan ejaan lama "Tjandi Gedog" temuan Raffles, serta bertuliskan sinopsis tentang candi dan foto sketsa buku History of Java.

BACA JUGA: Petani Blitar Temukan Batu Diduga Arca Berbentuk Kepala Manusia

"Banner ini kami pasang di tembok sisi timur. Ini merupakan banner saat awal kami mencoba menggelorakan tentang adanya Candi Gedog," imbuh Subagyo.

Sebelum ditemukan arca dan koin, lokasi ini hanya terdapat penerangan jalan umum namun berada di luar areal Candi Gedog. Sehingga, lokasi ini gelap gulita apalagi pohon beringin yang menaunginya sangat rindang.

Setelah penemuan benda diduga peninggalan purbakala ini, lokasi yang memang dalam rencana akan dipagar keliling ini kini menjadi ramai dikunjungi orang.

"Saya penasaran dengan temuan benda di lokasi ini. Setahu saya lokasi ini disebut candi, tapi saya tidak pernah ke sini sebelumnya. Makanya saya ingin lihat bendanya seperti apa," ujar Indra, salah satu warga yang tinggal di Kelurahan Gedog sebelah utara.

BACA JUGA: Pola Situs Tribhuwana Tunggadewi Mirip di Candi Penataran

Pemasangan pagar dan lampu ini juga diawasi oleh perangkat Kelurahan Gedog, serta Camat Sananwetan dan petugas kepolisian dari Polsek Sananwetan. Hingga Senin malam, aktivitas pemasangan lampu penerangan masih berlangsung sementara pengunjung yang datang juga masih banyak.

Seperti diberitakan sebelumnya, Toiran warga setempat, menemukan batu arca berbentuk kepala kala di pematang sawah yang digarapnya, Minggu 1 September 2019.

Temuan batu tersebut disusul dengan penemuan koin kuno bertuliskan tahun 1856, serta batu bata kuno berstruktur seperti pondasi. Temuan ini diduga erat kaitanya dengan keberadaan Candi Gedog, yang ditulis Thomas Stamford Raffles dalam bukunya History of Java.