Minggu, 23 August 2020 10:40 UTC
LIMBAH. Mahasiswa Universitas Zainul Hasan Genggong, Saat KKN Bersih-bersih Sungai di Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran. Foto : Dewi Puspa For Jatimnet.com
JATIMNET.COM, Probolinggo - Sekantong limbah B3 yang terbungkus plastik hitam, ditemukan sejumlah mahasiswa Universitas Zainul Hasan Genggong, di sungai Desa Kedungrejo, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo. Limbah medis yang berbahaya dan beracun tersebut, ditemukan para mahasiswa saat tengah melangsungkan Kuliah Kerja Nyata (KKN), di desa setempat.
Menurut Dewi Puspa, limbah B3 awalnya ditemukan saat dirinya bersama Muchlas, rekan sesama mahasiswa KKN tengah membersihkan areal sungai di bawah Jembatan Desa Kedungrejo. Limbah B3 berada di tumpukan sampah lainnya, di sekitaran bawah jembatan yang mengubungkan Kecamatan Bantaran dan Leces tersebut.
"Kami temukan, saat bersih-bersih sungai pada Jum'at 21 Agustus 2020 kemarin. Awalnya kami gak tau mas, kalo itu limbah berbahaya. Tapi setelah kami unggah facebook, banyak yang komentar limbah itu gak boleh dibuang sembarangan," kata Puspa saat dikonfirmasi, Minggu 23 Agustus 2020.
Pasca temuan limbah B3, Puspa mengaku didatangi petugas DLH setempat, dan meminta limbah berbahaya dan beracun tersebut. "Kalo limbahnya ada jarum bekas, botol-botol vaksin, kapas dan lainnya mas. Karena memang berbahaya, jadi kami serahkan ke petugas DLH," ujar Puspa.
BACA JUGA: DLH Jatim Akui Ada Limbah Medis Dibuang di Bekas Tambang Pasir
Puspa menjelaskan, saat bersih-bersih sungai selain diikuti oleh 7 orang rekannya. Dirinya juga dibantu masyarakat setempat. Pasalnya dalam KKN tujuannya memang membuat kelompok masyarakat yang peduli lingkungan.
"Rencananya Jumat besok, kami akan bersih-bersih lagi bersama masyarakat di sungai setempat, mas. Karena sepertinya masih ada sungai jadi lokasi pembuangan sampah oleh pengguna jalan," ia menerangkan.
Dikonfirmasi via selulernya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi menyampaikan limbah B3 yang telah diamankan pegawainya dari mahasiswa itu telah diserahkan ke Rumah Sakit Waluyojati, Kraksaan untuk dimusnahkan.
Disinggung siapa pihak yang tak bertanggung jawab, membuang limbah B3 sendiri ke sungai Desa Kedungrejo, Dwijoko menyebut masih belum ke arah tersebut.
"Sementara ini, kami ke pengamanan limbahnya dulu mas. Sambil lalu nanti kami sosialisasi ke masyarakat, agar jika membuang limbah B3 ditempat semestinya. Kalo di desa bisa melalui puskesmas-puskesmas setempat,"imbau pria yang baru menjadi Kadis DLH tersebut.
